Find Us On Social Media :

Sekolah Tatap Muka Akan Mulai Januari 2021, KPAI Sebut Hanya 16,32 Persen Sekolah Siap Tatap Muka

Ada kekhawatiran terkait penerapan sekolah tatap muka

GridHEALTH.id -  Sebulan lagi, tepatnya Januari 2021, Indonesia akan kembali melangsungkan sekolah tatap muka.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa sekolah boleh melaksanakan sekolah tatap muka dengan memenuhi syarat tertentu.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Akan Kembali Diberlakukan, Pelajar SD di Yogyakarta Malah Sudah Tertular Covid-19 dari Sekolah

“Jadinya bulan Januari 2021. Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang kalau siap melakukan tatap muka, kalau ingin melakukan tatap muka, harus segera meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir tahun,” jelas Nadiem pada Jumat (20/11/2020) lewat akun YouTube Kemendikbud RI.

Kendati demikian, Komisionar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan, hanya 4,08 persen sekolah yang sudah menempelkan protokol atau Sistem Operasional Prosedur (SOP) adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Anggur yang Menakjubkan, Dari Jaga Imunitas Hingga Turunkan Kadar Gula Darah

"Hanya 4,08 persen sekolah yang melakukan rapid test untuk seluruh guru atau karyawan dan siswa yang akan pembelajaran tatap muka," kata Retno melalui keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020), dikutip dari Kompas.com.

Kemudian, hanya 6,12 persen sekolah yang sudah menyusun 15 protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru secara menyeluruh dan 93,88 persen hanya menyusun tiga protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru.

Berikutnya, kata Retno, hanya 20,40 persen sekolah yang sudah menyosialisasikan protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru ke guru, siswa, dan orangtua, selebihnya yaitu 79,60 persen belum disosialisasikan.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Riza Patria Positif Covid-19, Akankah Balai Kota DKI Jakarta Ditutup Total?

Sementara itu, ada 8,16 persen Dinas Pendidikan yang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penyiapan buka sekolah dan 8,16 persen sekolah yang melakukan pemetaan warga sekolah yang memiliki komorbid tidak terkontrol.

Berdasarkan hasil pengawasan kesiapan tersebut, KPAI menyimpulkan hanya 16,32 persen sekolah yang siap melakukan pembelajaran tatap muka, sedangkan 83,68 belum siap.

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berpendapat bahwa pembukaan sekolah tatap muka berisiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

IDAI menilai bahwa anak-anak masih dalam masa pembentukan berbaga perilaku hidup yang bauk agar menjadi kebiasaan rutin di kemudian hari, termasuk dalam menerapkan perilaku hidup bersih sehat.

Baca Juga: Saking Banyaknya yang Positif Covid-19, Jumlah Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Bakal di Batasi

Baca Juga: 180 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19, PB IDI Berharap: 'Semoga Tidak Akan Bertambah Lagi'

Menurut pendapat IDAI, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai lebih aman dibanding sekolah tatap muka. (*)

#hadapicorona