GridHEALTH.id - Sebuah video viral setelah menunjukan seseorang yang kesulitan menutup kembali mulutnya viral di media sosial.
Bagaimana tidak, dalam keterangan video tertulis penyebab orang tersebut sulit menutup kembali rahangnya adalah karena menguap terlalu lebar dan tertawa ngakak.
Video tersebut diketahui pertama kali diunggal oleh akun seorang dokter @dr.helmiyadi_hk.
dr Helmiyadi Kuswardhana menceritakan kondisi pasien yang tak bisa menutup mulut tersebut mengalami dislokasi pada rahang.
Helmiyadi merupakan dokter di RSUD Haji Makassar sekaligus pemilik Klinik HK Medical Center Makassar.
“Pada pasien kemarin karena pasien menguap terlalu lebar,” terang Helmiyadi seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Berikut video lengkapnya:
Baca Juga: Tanpa Gejala, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah jadi Menteri Keempat Positif Covid-19
Ia menjelaskan dislokasi pada rahang bisa terjadi karena terjadi kelemahan otot, ligament, dan kapsul di daerah TMJ (temporo-mandibular joint).
Kelemahan tersebut menurutnya bisa terjadi karena disebabkan beberapa hal, di antaranya:
- Riwayat trauma (kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan olahraga, ditinju, riwayat dislokasi sebelumnya).
- Over aktifitas (menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukuran lebih besar dari mulut, menggigit makanan yang keras, muntah hebat).
- Penyakit bawaan (epilepsi).
Helmiyadi mengingatkan, apabila terjadi kondisi dislokasi rahang sebagaimana yang terjadi di video, harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Sebab, kata pemilik Chanel Youtube dr. Helmiyadi SpOT itu, jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan otot bengkak dan penanganan harus dilakukan di kamar operasi untuk dilakukan pembiusan serta diberi relaksan otot.
Baca Juga: Nenek 101 Tahun Ini Bisa Lolos Dari Maut Setelah 3 Kali Terinfeksi Covid-19
“Kalau tambah lama menjadi kronik bahkan harus dioperasi untuk mengembalikannya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setelah dikembalikan ke posisi semula, maka posisi tulang rahang masih harus dipertahankan menggunakan perban kepala selama tiga hari.
Adapun saat makan, minum, maupun berbicara, mulut dijaga agar tak terlalu terbuka lebar guna mencegah terjadinya dislokasi lagi.
Baca Juga: Mulai Sekarang Hentikan Kebiasaan Bermain Ponsel Saat BAB, Risikonya Terkena Ambeien!
Pada pasien yang ditanganinya di video tersebut, Helmi menceritakan, dislokasi rahang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menutup mulutnya, kesakitan, dan tidak bisa bicara.
Dislokasi rahang umumnya terjadi pada usia tua, akan tetapi tak menutup kemungkinan anak muda bisa mengalaminya.
“Seharusnya pada usia tua, tapi karena kebiasaan anak muda sekarang yang terlalu over, misalnya suka ketawa ngakak apalagi kalau lagi kumpul bareng teman-teman, sehingga bisa dislokasi,” terangnya.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Seledri Untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Begini Cara Membuatnya
Helmiyadi mengatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan guna menghindari terjadinya dislokasi rahang.
Di antaranya mencegah terjadinya benturan di area rahang dengan tak lupa mengenakan helm saat berkendara atau pengaman kepala saat berolahraga. Selain itu, ketika makan sebaiknya menghindari makanan yang terlalu keras.
Baca Juga: Ibu Hamil Positif Covid-19 Masih Bisa Melahirkan Normal, Ini Catatan Dokter Kandungan
Jika makanan berukuran besar, maka sebaiknya makanan tersebut dipotong kecil-kecil.
“Hindari menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak,” ujarnya.
Terakhir, ia mengingatkan jika ada penyakit bawaan seperti epilepsi maka harus segera pergi berobat.(*)
Baca Juga: Masih Banyak Mitos Beredar Seputar Pil KB, Bagaimana Faktanya?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Mulut Tak Bisa Ditutup Akibat Menguap Terlalu Lebar, Ini Penjelasan Dokter