Para wanita hamil ditampung di pabrik bayi tersebut yang berkedok klinik bersalin.
Bahkan, di klinik bersalin abal-abal tersebut juga terjadi tawar-menawar penjualan bayi.
Dalam beberapa kasus, wanita muda ditahan dan diperkosa.
Baca Juga: Hubungan Intim Berujung Petaka, Si Perempuan Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging
Kemudian setelah hamil dan melahirkan, bayi mereka dijual di pasar gelap.
Oyeyemi mengatakan, dua tersangka, seorang pria disabilitas dan putri pemilik klinik, ditangkap.
"Pengelola utama tempat itu sedang dalam pelarian tetapi kami sedang meningkatkan upaya untuk menangkap dan membawanya ke pengadilan," katanya.
Baca Juga: PBB Putuskan Ganja sebagai Tanaman Obat dan Narkotika Tak Berbahaya
Oyeyemi mengungkapkan, pengelola sebelumnya telah ditangkap karena pelanggaran yang sama.
"Dia telah diadili karena perdagangan manusia setelah penangkapannya awal tahun ini, tetapi dia mendapat jaminan."
Memang penggerebekan polisi terhadap unit bersalin ilegal relatif umum di Nigeria, terutama di bagian selatan.
Dikutip dari Daily Mail, tahun lalu, 19 wanita hamil dan 4 anak diselamatkan dari pabrik bayi lain yang dicurigai di Nigeria.
Usia wanita hamil itu berkisar antara 15 hingga 28 tahun.
Penyelidik mengatakan pada saat itu bahwa anak-anak akan diperdagangkan.
Mereka dijual senilai Rp 19 juta untuk anak laki-laki dan Rp 13 juta untuk anak perempuan. (*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Pabrik Bayi' di Nigeria Digerebek Polisi, Pekerjakan Pria untuk Hamili Wanita dan Bayi Dijual