Find Us On Social Media :

Tak Rela Anaknya yang Sudah Mapan Jatuh Ke Pelukan Perempuan Selain Dirinya, Ibu Bejat Ini Berhubungan Intim dengan Anak Kandung dan Hamil

Seorang ibu sengaja berhubungan intim dengan anak kandunganya hanya karena tidak ingin sang anak jatuh ke perempuan lain. Kini si ibu hamil.

GridHEALTH.id - Cerita sedih karena kelakuan bejat orangtua kepada anaknya kembali terjadi.

Kali ini benar-benar tidak bermoral dan sudah sangat seperti binatang.

Baca Juga: Hubungan Intim Berujung Petaka, Si Perempuan Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging

Dimana seharusnya seorang ibu membingbing anaknya, ini malah berbuat hal tidak senonoh diluar nalar dan norma kenormalan manusia.

Hanya karena tidak ingin putranya yang usdah makan jatuh ke pelukan perempuan lain selain dirinya, perempuan 40 tahun ini menyetubuhi anak kandungnya sendiri dan mengawininya.

Baca Juga: PBB Putuskan Ganja sebagai Tanaman Obat dan Narkotika Tak Berbahaya

Seperti yang kutip dari Tribunnews, kehidupan pernikahan Betty Mbereko tergolong aneh bagi kita.

Itu karena dia memilih menikahi anaknya seusai suaminya meninggal.

Melansir dari Elitereaders belum lama ini kisah itu berawal setelah anak wanita berusia 40-an itu mempunyai kehidupan yang mapan.

Sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita selain dirinya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 8 Ribu, Satgas: 'Kementerian Kesehatan Telah Membuat Rekayasa Pelayanan Kesehatan', Apa Saja?

Betty akhirnya memutuskan menikah dengan anaknya sendiri atas dasar sama-sama suka.

Mereka bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.

Wanita berusia 40 tahun ini juga bahkan tengah hamil besar hasil dari hubungan incest (sedarah) dengan anak kandungnya tersebut.

Baca Juga: CDC Akui Virus Corona Sudah Berada di Amerika Serikat Beberapa Minggu Sebelum China Umumkan Kasus Pertama

Dikutip dailyguideghana, Betty menjanda selama 12 tahun dan tinggal bersama anaknya, Farai Mbereko (23).

Setelah suaminya meninggal, Betty merasa mempunyai hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.

Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila ibunya dan siap untuk menikah dengan Betty.

Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.

Baca Juga: Cara Menyimpan Pil KB Berkorelasi dengan Khasiatnya, Berikut 4 Trik yang Direkomendasikan

Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa, keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.

Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi suku Polahi di pedalaman Gorontalo.

Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio, salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, minggu lalu.

Baca Juga: Makanan Ini Secara Ilmiah Ampuh Mencegah Infeksi Virus corona

Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.

Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya.

Baca Juga: Digital Medicine Solusi Akses Kesehatan Efektif Saat Pandemi Covid-19, Salah Satu Pelayananannya Telemedicine

Penting diketahui, melansir GridHEALTH.id (22 Juli 2020) dalam artikel berjudul, '3 Kali Kepergok Anak Keduanya Berhubungan Intim dengan Kakaknya, Ibu Asal Bitung Sulut Ini Baru Menyesal Di Kantor Polisi', hubungan sedarah atau dalam istilah psikologi disebut daya tarik seksual genetis ini, sebagian besar terjadi ketika anggota keluarga bertemu pertama kalinya sebagai orang dewasa dan tertarik satu sama lain.

Seseorang biasanya jatuh cinta pada orang lain yang dinggap paling mirip dengan dirinya, baik dalam penampilan fisik maupun mental.

Baca Juga: Virus Corona Dapat Menyerang Otak Secara Langsung Lewat Hidung

Inses dipandang sebagai masalah kemanusiaan karena praktik ini membuka kesempatan yang lebih besar bagi keturunannya untuk menerima alel resesif merusak yang dinyatakan secara fenotip.

Fenotip adalah deskripsi karakteristik fisik yang sebenarnya, termasuk karakteristik yang tampak sepele.

Misalnya tinggi badan dan warna mata, juga kesehatan tubuh secara keseluruhan, riwayat penyakit, perilaku, serta watak, dan sifat umum manusia.

Intinya, seorang keturunan dari hasil inses akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dalam DNA-nya, karena DNA turunan dari ayah dan ibunya mirip.

Nah, kurangnya variasi dalam DNA dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk peluang mendapatkan penyakit genetik langka albinisme, fibrosis sistik, hemofilia, dan sebagainya.

Baca Juga: Bayi Kedinginan Bisa Sebabkan Hipotermia, Ini Cara Mencek Suhu Tubuh

Efek lain dari isnses, peningkatan infertilitas pada orangtua dan keturunannya, yakni cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa.

Juga ada risiko gangguan jantung, beberapa tipe kanker, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat, dan kematian neonatal.

Baca Juga: Mulai #BijakGGL Dengan Diet Flexitarian, Pola Makan Ala Vegetarian Namun Tetap Bisa Nikmati Makanan Hewani

Satu studi menemukan, 40% anak hasil hubungan sedarah antara dua individu tingkat pertama (keluarga inti) lahir dengan kelainan autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

Sebagian artikel ini, telah tayang di Wiken.grid.id dengan judul '12 Tahun Jadi Janda, Ibu Kandung Kini Hamil Usai Nekat Nikahi Putranya Sendiri, Alasannya Tak Masuk Akal!'