GridHEALTH.id - Pandemi virus corona (Covid-19) belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Bahkan kasusnya terus bertambah setiap harinya. Menurut data terbaru Worldometers, per 4 Desember 2020 jumlah kasus Covid-19 keseluruhan di dunia sudah mencapai angka 65,515,441 orang.
Dari jumlah tersebut 1,511,099 orang telah dinyatakan meninggal dunia, 45,363,665 orang meninggal dunia dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.
Alhasil berbagai sektor pun makin terdampak oleh pandemi ini, terutama sektor ekonomi.
Meski demikian, rupanya masih ada pengusaha yang justru mendapat berkah karena pandemi Covid-19.
Hal itu terlihat dari harta kekayaannya yang justru melambung tinggi semenjak Covid-19 mewabah di banyak negara.
Inilah tujuh pengusaha yang untung besar di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hati-hati Untuk Kaum Pria, Kebanyakan Gula Perbesar Risiko Kanker Prostat
Baca Juga: Cara Meracik Air Rebusan Jahe, Khasiatnya Hilangkan Lemak di Perut, Pinggang dan Paha
1. Jeff Bezos, Amazon
Pendiri Amazon Jeff Bezos tentu bermain di kelas tersendiri. Perusahaan e-commerce miliknya dengan cepat melejit selama pandemi Covid-19.
Nilai saham Amazon terus menerus mencatat rekor baru, membuat Jeff Bezos menjadi orang terkaya di dunia Dia semakin kaya selama pandemi virus corona, dengan nilai kekayaan 193 miliar dollar AS (Rp 2.806 triliun) menurut majalah Forbes.
2. Elon Musk, Tesla
Perusahaan Tesla milik Elon Musk memang membuat mobil, tetapi di bursa saham, perusahaannya melejit seperti roket yang meluncur ke antariksa.
Tesla termasuk perusahaan yang mengeruk keuntungan dari antusiasme seputar saham teknologi selama pandemi.
Beberapa waktu lalu, Elon Musk menyalip Bill Gates (Microsoft) dalam daftar orang terkaya dunia dan kini menempati peringkat kedua, dengan kekayaan sekitar 132 miliar dollar AS (Rp 1.870 triliun).
3. Eric Yuan, Zoom
Meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah di masa pandemi, menjadi keuntungan besar bagi Eric Yuan.
Pendiri Zoom ini pindah dari China ke AS ketika dia berusia 27 tahun.
Setelah beberapa tahun bekerja dengan WebEx, dia meluncurkan platform komunikasi videonya sendiri, Zoom yang dluncurkan di pasar bursa pada 2019.
Sejak pecahnya krisis virus corona, nilai sahamnya ibarat meledak. Eric Yuan diperkirakan memiliki kekayaan sekitar 19 miliar dollar AS (Rp 269 triliun).
4. John Foley, Peloton
Pada 2013, John Foley masih berkeliling kesana-kemari mempromosikan peralatan fitness-nya.
Di saat pandemi, ketika banyak orang harus tinggal di rumah dan banyak tempat olahraga ditutup, makin banyak orang yang membeli peralatan olahraga rumah dari Peloton.
Saham perusahaan ini melonjak tiga kali lipat selama pandemi, dan membuat John Foley yang berusia hampir 50 tahun menjadi miliarder.
Baca Juga: Coba Makan Pisang Setelah Selesai Berolahraga dan Rasakan 2 Manfaat Luar Biasa Ini
5. Tobias Lütke, Shopify
Shopify memungkinkan pedagang membuat toko online mereka sendiri - sebuah konsep yang dikembangkan oleh Tobias Lütke.
Lahir di Koblenz, Jerman, dia beremigrasi ke Kanada pada 2002 dan mulai mengembangkan bisnisnya dari garasi.
Saat ini, Shopify adalah perusahaan paling berharga di Kanada, dengan harga sahamnya naik dua kali lipat sejak Maret.
Majalah Forbes menaksir kekayaan Tobias Lütke yang berusia 39 tahun sekitar 9 miliar dollar AS (Rp 127 triliun).
6. Ugur Sahin, BioNTech
Awal Januari, Ugur Sahin mulai mengembangkan vaksid Covid-19, dengan perusahaan yang dia dirikan bersama istrinya, Özlem Türeci yakni BioNTech.
Ketika itu belum ada orang yang terdeteksi terinfeksi Covid-19 di Jerman dan Eropa.
Tapi insting bisnis suami-istri keturunan Turki ini ternyata membuahkan hasil.
Nilai saham yang mereka miliki di BioNTech, yang bekerjasama dengan raksasa farmasi AS Pfizer, diperkirakan mencapai 2,4 miliar dollar AS (Rp 34 triliun).
Baca Juga: PBB Putuskan Ganja sebagai Tanaman Obat dan Narkotika Tak Berbahaya
7. Dominik Richter, HelloFresh
Perusahaan layanan makanan HelloFresh langsung berkembang pesat di masa pandemi Covid-19.
Keuntungannya naik lebih dari tiga kali lipat, menurut laporan pendapatan kuartalan terbaru yang dirilis awal November.
Salah satru pendiri dan pemegang sahamnya, Dominik Richter, berhasil memanfaatkan situasi, di mana banyak restoran harus ditutup atau hanya bisa melayani penjualan makanan untuk dibawa pulang.
Dominik Richter memang belum berada di liga para milarder, tetapi dia sedang menuju ke sana.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL