"Diperkirakan minimal ada 200 dokter meninggal karena Covid sampai Desember," ungkap Pandu dalam unggahan di Twitter pribadinya, Minggu (6/12/2020).
Pandu mengeluhkan tindakan lambat dalam hal kematian para tenaga medis tersebut.
"Kenapa dibiarkan kematian dokter dan nakes lainnya terjadi di Indonesia? Tak ada niat mencegah kejadian tersebut. Tidak ada audit kematian, tidak ada intervensi khusus untuk tekan kematian," ungkapnya.
Baca Juga: Ibu Hamil Disarankan Minum Susu, Ternyata Ini Dia Alasannya
Terlepas dari itu, Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, Dr Eka Mulyana, SpOT(K),MKes,SH,MHKes mengingatkan, Covid-19 benar-benar nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat.
"Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi IDI yang diterima, Sabtu (5/12/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Untuk itu, masyarakat diharapkan agar terus meningkatkan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada, agar kematian dokter akibat Covid-19 semakin berkurang. (*)
Baca Juga: Pria Ini Jadi 'Buronan' Setelah Spermanya Berhasil Menghasilkan 23 Anak Dalam Setahun
#hadapicorona