Find Us On Social Media :

Cermati 7 Ciri Ini Menunjukan Masker Sudah Tak Efektif Lagi Cegah Virus Corona

Ciri-ciri masker yang sudah tidak efektif lagi mencegah infeksi virus corona.

GridHEALTH.id - Masker menjadi salah satu perlengkapan kesehatan yang wajib dikenakan saat pandemi virus corona (Covid-19) berlangsung.

Sayangnya tak sedikit yang masih keliru akan penggunaan masker ini. Seperti penggunaan yang terus-menerus tanpa menggantinya dalam jangka waktu yang panjang.

Perlu diketahui keefektifan masker dalam menangkal virus corona dapat berkurang seiring dengan lamanya penggunaan.

Karenanya penting bagi kita mengetahui ciri-ciri masker yang sudak tidak efektif lagi menangkal virus corona.

Adapun ciri-ciri tersebut diantaranya;

 

1. Kain tipis

Bahan masker bisa menipis jika berulang kali dicuci.

"Kain yang tipis, lemah dalam menghalang penularan Covid-19," kata dokter kulit Howard Sobel.

Baca Juga: Banyak Bekerja di Depan Layar Komputer, Lakukan Olahraga Mata Untuk Menjaga Otot Mata Tetap Sehat

Baca Juga: Baru Tiba Sehari di Indonesia, Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 secara Online Sudah Dibuka, Benarkah?

2. Tali pengikat longgar

Tali pengikat masker yang digantungkan ke telinga adalah hal pertama yang harus dilihat untuk menilai apakah masker masih layak pakai atau tidak.

"Terutama jika masker terkena panas tinggi di pengering," kata Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress yang menjual produk binatu dan pembersih rumah tidak beracun.

Yokoji menyarankan, jika ikatan masker sudah longgar atau melar, sebaiknya tidak menggunakan masker itu lagi.

"Karena jika masker tidak dipasang dengan benar ke wajah, bisa menempatkan diri kita dan orang lain dalam bahaya Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: PMS dan PMDD, 2 Gangguan Haid Bikin Resah, Pil KB Dapat Mengatasinya

3. Masker kendur atau tidak pas dengan wajah

Masker yang sudah dipakai berulang kali akan membuat bentuknya berubah menjadi kendur.

Saat masker tidak lagi menutupi hidung dan mulut dengan aman, tandanya sudah tidak layak pakai.

"Masker harus pas di bawah dagu, sekitar pipi, dan menutupi hidung. Jangan sampai ada celah sekecil apapun," kata Yokoji.

"Masker harus diganti saat klip tidak lagi pas menutupi hidung," kata ahli kesehatan masyarakat klinis dan penyakit menular Christina M. Madison.

Baca Juga: Dibanderol Mulai dari Rp 200 Ribu, Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Diberikan pada Tenaga Medis Terlebih Dahulu

3. Jaitan terbuka atau lubang

"Hentikan pemakaian masker yang benangnya terbuka, ada sobekan, atau lubang," saran Madison.

Jangan pernah menggunakan masker yang sobek, karena virus bisa masuk dan keluar dengan cara ini.

4. Masker bernoda

Menurut dokter berlisensi Leann Poston, noda di masker juga bisa menjadi tanda bahwa masker sudah usang.

Baca Juga: Punya Umur Panjang Kini Tak Mustahil, Coba Mulai Sekarang Kurangi Konsumsi Garam dan Rasakan Khasiatnya

"Jika masker terlihat kotor dan setelah dicuci nodanya tetap tidak hilang, mungkin ini saat membuangnya," imbuh Poston.

"Masker yang bernoda adalah tanda sudah digunakan lama dan sering sehingga perlu diganti."

 

Meski lubang dan celah pada masker mungkin lebih jelas terlihat, Sobel mengatakan ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda kain sudah aus.

Sobel berkata, kain katun yang menipis dapat terlihat dari tampilan dan nuansanya.

"Cara untuk menguji apakah kain sudah tipis adalah dengan meniup lilin sambil menggunakan masker. Jika api lilin padan, itu tanda masker tidak efektif melindungi," jelasnya.

Poston menambahkan, cara lain yang bisa dilakukan adalah memeriksa apakah kita bisa melihat melalui kain.

Langkah lain, jika berada di suhu dingin, coba pergi ke luar ruangan dan lihat apakah kita napas terlihat saat memakai masker.

"Jika  memegang masker ke arah cahaya dan dapat melihat cahaya melaluinya, ini tanda kain sudah tipis dan tidak lagi efektif," kata Poston.

Baca Juga: Haid Membanjir Bisa Menyebabkan Anemia, Ini Cara Mengatasinya

6. Mencuci masker tidak sesuai petunjuk pabrik

Agar masker awet, Madison mengatakan penting untuk mencucinya dengan benar.

“Tidak semua masker dibuat sama,” jelasnya.

"Yang terbaik adalah melihat petunjuk perawatan yang diberikan bersama produk. Jika produk tidak secara spesifik menyatakan bahwa produk dapat dicuci dengan mesin, yang terbaik adalah mencucinya dengan tangan dan kemudian membiarkannya mengering."

Yokoji menyarankan untuk membeli tas jaring cucian, yang membantu melindungi kain halus.

"Jika lebih memilih untuk mencuci masker dengan mesin, pastikan untuk menempatkannya di dalam tas pencuci berjaring untuk mencegah tersangkut dan robek," katanya.

Baca Juga: Faktanya Penderita Diabetes Masih Bisa Makan Nasi Putih, Begini Baiknya

7. Mencuci masker lebih dari 30 kali

"Bagaimanapun, sering mencuci akan meregangkan serat di beberapa kain," kata Poston.

Hal ini membuat penting untuk mencuci masker Anda dengan hati-hati, tetapi juga untuk mengenali kapan masker telah mencapai akhir masa pakainya.

Jika kita menggunakan masker berkualitas tinggi, Madison menyarankan pedoman 30 kali pencucian atau 30 kali pemakaian.

"Biasanya, 30 kali pencucian (atau 30 kali pemakaian) adalah aturan praktis yang baik jika itu adalah masker berkualitas tinggi," katanya.

"Umumnya, masker kain akan kehilangan bentuk, elastisitas, dan keefektifannya setelah beberapa kali pencucian."(*)

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat Akan Dimulai 11 Desember, Indonesia Kapan?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Ciri Masker Kain Tak Efektif Cegah Covid-19, Termasuk Tali Kendur