Find Us On Social Media :

Posisi Tidur Bayi Telentang Vs Tengkurap, Alamiahnya Menyukai Posisi Perut di Bawah

Posisi tidur tengkurap memang alamiahnya bayi. Dia menyukainya.

Tapi ingat, selama bayi tidur tengkurap harus di tempat yang aman dari segala hal yang bisa membuatnya celaka.

Gampangnya selama bayi tidur tengkurap, harus dalam pengawasan penuh orang dewasa yang bisa segera bertrindak cepat saay bayi mengalami kesulitan atau hal yang membutuhkan pertolongan segera.

Baca Juga: Waspadai Penularan Covid-19, Milenial Disarankan Tidak Makan di Tempat Saat ke Restoran

Hal ini harus menjadi cacatan penting, sebab risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak sangat tinggi jika dia bayi dibiarkan tidur tengkurap tanpa pengawasan penuh orang dewasa yang memahami hal ini.

Rentang usia paling rawan untuk tidur tengkurap adalah saat bayi baru berusia 1-4 bulan. 

Kejadian SIDS telah menurun sejak AAP memperkenalkan rekomendasi tidur telentang pada bayi di 1992.

Tapi, melansir Kids Health yang menurunkan artikel dengan judul 'Sleep and Your 4- to 7-Month-Old', begitu bayi secara konsisten sudah mampu berguling dari depan ke belakang dan dari belakang ke depan, tidak masalah bagi mereka untuk tetap dalam posisi tidur yang mereka pilih. Jadi di sini posisi tengkurap pun risiko SIDS-nya kecil.

Baca Juga: Pemeriksaan Antenatal Selama Pandemi Covid-19 Tetap Perlu Dilakukan

Selain SIDS, ada juga yang menyebutkan jika bayi yang tidur tengkurap akan memberi tekanan pada rahang, sehingga mempersempit saluran pernapasan.

Teori lainnya mengatakan, melansir Nakita.id (15 Desember 2o020) yang mengutip Baby Center, bayi yang mengalami SIDS menghirup kembali udara yang telah dikeluarkannya.

Hal ini membuat kadar oksigen pada tubuh bayi turun, sementara karbon dioksida meningkat.

Akhirnya, tubuh bayi menjadi kekurangan oksigen dan memicu sindrom kematian bayi mendadak.

Baca Juga: Melalui GESID, Remaja Putri Jadi Kunci Penting Berantas Stunting