Find Us On Social Media :

Kaleidoskop 2020: 6 Cara Penyebaran Virus Corona dari Tubuh Manusia, Ada yang Tak Masuk Akal

Cara penyebaran virus corona

GridHEALTH.id -  Memasuki penghujung tahun 2020, masyarakat Indonesia masih dihadapkan dengan penyebaran virus corona yang makin merajalela.

Seperti awal diketahui, virus corona menyebar melalui percikan air liur atau droplets manusia saat batuk atau bersin.

Baca Juga: Masih Tanda Tanya Bagaimana Orang Tanpa Gejala Bisa Menyebarkan Virus, Ini Penjelasan Ahli

Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa cara penyebaran virus corona terus bermunculan.

Mulai dari menyebar melalui udara hingga berbagai cara lain yang cukup tak masuk akal.

Baca Juga: Jelang Libur Akhir Tahun, Pemerintah Berencana Tambah Ruang Inap Covid-19

Untuk itu, GridHEALTH.id merangkum 6 cara penyebaran virus corona sepanjang tahun 2020.

1. Kentut

Beberapa waktu sebelumnya, seorang peneliti berasumsi bahwa kentut, yang dianggap tak masuk akal, dapat membantu menyebarkan virus corona.

Penelitian yang dilakukan seorang dokter asal Australia, Dr. Andy Tagg menunjukkan bahwa kentut dapat menyebarkan virus corona setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien Covid-19 pada awal tahun ini.

Tagg mengungkapkan virus itu ada sekitar 55% di kotoran pasien positif Covid-19.

Petugas medis sebelumnya telah memperingatkan kentut yang mengandung partikel kotoran kecil yang dapat menyebarkan bakteri.

Baca Juga: Makanan Anti Covid-19 Untuk Anak, Bisa Tekan Kenaikan Kasus Infeksi yang Kini Tertinggi di Asia Pasific

 

"Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari pasca pajanan," ungkap Tagg.

Dokter tersebut menambahkan bahwa tes sebelumnya telah menunjukkan kentut memiliki kekuatan untuk menyemprotkan serbuk dalam jarak jauh.

Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengumumkan bahwa ada kemungkinan virus corona menyebar dari seseorang yang kentut tidak memakai celana.

2. Kotoran (feses)

Sama halnya dengan kentut, kotoran manusia satu ini disinyalir menjadi media penyebaran virus corona.

Penemuan ini tergolong menejutkan, pasalnya, diare terjadi pada 10-20% pasien yang menderita SARS sekitar 17 tahun lalu dan menjadi sumber meledaknya wabah SARS di kompleks perumahan Amoy Gardens, Hong Kong.

Sementara, Profesor Ilmu Kedokteran Hewan dan Biomedis di University of Minenesota, SARS dan virus corona (Covid-19) mengikat reseptor protein yang berbentuk sama di dalam tubuh dan ditunjukkan pada paru-paru serta usus.

Kondisi ini menjadikan organ tersebut target utama bagi kedua virus tersebut.

Baca Juga: Fakta Air Es juga Minuman Dingin dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Hingga Infeksi Covid-19

Akibat itu, beberapa peneliti dan dokter menggarisbawahi pentingnya menjadi ekstra hati-hati dalam membersihkan kamar mandi jika satu orang memiliki gejala Covid-19.

Orang-orang diwajibkan untuk menjaga kebersihan toilet dengan baik dan mengingat bukti yang menunjukkan virus corona dapat ditemukan dalam tinja.

3. Cairan semen (sperma)

Semenjak merebaknya kasus virus corona, banyak pasangan suami istri yang mulai mengurangi bahkan lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan intim.

Pasalnya, ada beberapa aktvitas bercinta yang dinilai dapat menyebarkan virus corona.

Seorang dokter dari departemen penyakit menular di Cleveland Clinic, Kristin Englund, MD menyebutkan bahwa ada kemungkinan virus corona menyebar saat berhubungan intim.

Misalnya aktivitas berciuman, karena pada hakikatnya Covid-19 berasal dari sistem pernapasan.

Ia menyebar melalui kelenjar saliva (air liur) dan lendir, biasanya melalui tetesan-tetesan cairan yang keluar dari hidung dan mulut ketika seseorang yang terinfeksi mengalami batuk, bersin, atau bernapas.

Baca Juga: 4 Alasan Utama Mengapa Setelah Menikah Jangan Menunda Kehamilan

Sementara apakah virus corona dapat menyebar melalui cairan semen (sperma), Englund dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun hingga kini belum menemukan data konkrit.

Namun, dilansir dari Reuters, penjualan alat kontrasepsi seperti kondom melonjak selama pandemi global ini merebak.

4. Air Ketuban

Beberapa waktu yang lalu, publik digemparkan oleh seorang wanita dengan Covid-19 yang melahirkan seorang bayi.

Bayi tersebut lantas langsung dipisahkan dari ruangan sang ibu agar terhindar dari penularan virus tersebut.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet pada Maret 2020 menguji apakah ada penularan Covid-19 pada ibu ke janin.

Sampel dalam studi ini yaitu 9 ibu hamil berusia 26-40 tahun dengan riwayat penyakit pernapasan, seperti sakit tenggorokan, myalgia, pneumonia, dan flu-batuk.

Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Stres, Risikonya Perkembangan Otak Anak Terganggu

Hasil studi mengungkapkan bahwa virus tidak dapat ditularkan dari ibu ke janin di dalam rahim.

Namun kesembilan wanita tersebut harus melahirkan melalui proses persalinan sesar, hal ini untuk meminimalisir terjadinya kehilangan napas saat mengejan.

5. ASI

Penelitian dari dari Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine melakukan tes swab pada tenggorokan bayi untuk menguji penulaan virus corona pada bayi saat mengonsumsi air susu ibu (ASI).

Hasilnya, tidak ada bayi yang ikut tertular infeksi virus corona selama mengonsumsi ASI.

Meski demikian, CDC memmperingatkan pada ibu menyusui untuk mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, memakai masker wajah (jika memungkinkan, saat menyusui langsung), dan mencuci tangan sebelum menyentuh payudara, bagian pompa atau botol minum bayi dan bersihkan semua bagian setelah digunakan.

6. Air liur

Baca Juga: 2 Masalah Besar Utama Amerika Saat Mulai Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Senin Kemarin

Sejak awal kemunculan Covid-19, virus corona disinyalir berasal dari air liur (batuk/bersin) seseorang yang terpapar.

Percikan air liur ini kemudian dapat mengendap di mana saja yang kemungkinan bisa terhirup oleh orang lain.

Melihat adanya 6 cara penyebaran virus corona dari tubuh manusia, tak ada salahnya untuk terus menerapkan protokol kesehatan di manapun berada. (*)

#hadapicorona