GridHEALTH.id - Kabar mengebai virus corona dapat menyebar dan menular melalui udara (airborne) kini tengah penjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Sontak, kabar yang kini diakui WHO tersebut, nyatanya membuat sebagian masyarakat ketar-ketir dan parno akan penyebaran virus corona yang terbilang sangat kecil.
Seperti diketahui, virus corona tak ubahnya seperti makhluk gaib yang tak nampak kehadirannya, namun dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pasalnya, ukuran virus corona ini terbilang sangat amat kecil, yaitu 0,125 micron, bahkan bisa bertahan di udara selam 3 jam.
Baca Juga: Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal
Kendati demikian, virus corona tidak hanya menyebar melalui udara, ada beberapa hal dalam tubuh manusia sebagai perantara yang dapat menyebarkan Covid-19, bahkan beberapa diantaranya tergolong tak masuk akal.
1. Kentut
Beberapa waktu sebelumnya, seorang peneliti berasumsi bahwa kentut, yang dianggap tak masuk akal, dapat membantu menyebarkan virus corona.
Penelitian yang dilakukan seorang dokter asal Australia, Dr. Andy Tagg menunjukkan bahwa kentut dapat menyebarkan virus corona setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien Covid-19 pada awal tahun ini.
Tagg mengungkapkan virus itu ada sekitar 55% di kotoran pasien positif Covid-19.
Petugas medis sebelumnya telah memperingatkan kentut yang mengandung partikel kotoran kecil yang dapat menyebarkan bakteri.
"Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari pasca pajanan," ungkap Tagg.
Dokter tersebut menambahkan bahwa tes sebelumnya telah menunjukkan kentut memiliki kekuatan untuk menyemprotkan serbuk dalam jarak jauh.
Baca Juga: Buntut Menjamin Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Anggota DPRD Ini Akhirnya Diperiksa BKD
Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengumumkan bahwa ada kemungkinan virus corona menyebar dari seseorang yang kentut tidak memakai celana.
2. Kotoran (feses)
Sama halnya dengan kentut, kotoran manusia satu ini disinyalir menjadi media penyebaran virus corona.
Penemuan ini tergolong menejutkan, pasalnya, diare terjadi pada 10-20% pasien yang menderita SARS sekitar 17 tahun lalu dan menjadi sumber meledaknya wabah SARS di kompleks perumahan Amoy Gardens, Hong Kong.
Sementara, Profesor Ilmu Kedokteran Hewan dan Biomedis di University of Minenesota, SARS dan virus corona (Covid-19) mengikat reseptor protein yang berbentuk sama di dalam tubuh dan ditunjukkan pada paru-paru serta usus.
Kondisi ini menjadikan organ tersebut target utama bagi kedua virus tersebut.
Akibat itu, beberapa peneliti dan dokter menggarisbawahi pentingnya menjadi ekstra hati-hati dalam membersihkan kamar mandi jika satu orang memiliki gejala Covid-19.
Orang-orang diwajibkan untuk menjaga kebersihan toilet dengan baik dan mengingat bukti yang menunjukkan virus corona dapat ditemukan dalam tinja.
Baca Juga: Terobos Portal Penjagaan Covid-19 dan Tikam Petugas Hingga Tewas, Pemuda Ini Akhirnya Divonis Mati
3. Cairan semen (sperma)
Semenjak merebaknya kasus virus corona, banyak pasangan suami istri yang mulai mengurangi bahkan lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan intim.
Pasalnya, ada beberapa aktvitas bercinta yang dinilai dapat menyebarkan virus corona.
Seorang dokter dari departemen penyakit menular di Cleveland Clinic, Kristin Englund, MD menyebutkan bahwa ada kemungkinan virus corona menyebar saat berhubungan intim.
Misalnya aktivitas berciuman, karena pada hakikatnya Covid-19 berasal dari sistem pernapasan.
Ia menyebar melalui kelenjar saliva (air liur) dan lendir, biasanya melalui tetesan-tetesan cairan yang keluar dari hidung dan mulut ketika seseorang yang terinfeksi mengalami batuk, bersin, atau bernapas.
Sementara apakah virus corona dapat menyebar melalui cairan semen (sperma), Englund dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun hingga kini belum menemukan data konkrit.
Namun, dilansir dari Reuters, penjualan alat kontrasepsi seperti kondom melonjak selama pandemi global ini merebak.
Baca Juga: IDI; Kasihan Kawan-kawan di Pelayanan, Protes Kemenkes Tetapkan Harga Rapid Test Rp150 Ribu
4. Air Ketuban
Beberapa waktu yang lalu, publik digemparkan oleh seorang wanita dengan Covid-19 yang melahirkan seorang bayi.
Bayi tersebut lantas langsung dipisahkan dari ruangan sang ibu agar terhindar dari penularan virus tersebut.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet pada Maret 2020 menguji apakah ada penularan Covid-19 pada ibu ke janin.
Baca Juga: Produk Baru Masker N95 dari Silikon, Habis Pakai Bisa Dicuci Ulang
Sampel dalam studi ini yaitu 9 ibu hamil berusia 26-40 tahun dengan riwayat penyakit pernapasan, seperti sakit tenggorokan, myalgia, pneumonia, dan flu-batuk.
Hasil studi mengungkapkan bahwa virus tidak dapat ditularkan dari ibu ke janin di dalam rahim.
Namun kesembilan wanita tersebut harus melahirkan melalui proses persalinan sesar, hal ini untuk meminimalisir terjadinya kehilangan napas saat mengejan.
5. ASI
Penelitian dari dari Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine melakukan tes swab pada tenggorokan bayi untuk menguji penulaan virus corona pada bayi saat mengonsumsi air susu ibu (ASI).
Hasilnya, tidak ada bayi yang ikut tertular infeksi virus corona selama mengonsumsi ASI.
Meski demikian, CDC memmperingatkan pada ibu menyusui untuk mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, memakai masker wajah (jika memungkinkan, saat menyusui langsung), dan mencuci tangan sebelum menyentuh payudara, bagian pompa atau botol minum bayi dan bersihkan semua bagian setelah digunakan.
6. Air liur
Sejak awal kemunculan Covid-19, virus corona disinyalir berasal dari air liur (batuk/bersin) seseorang yang terpapar.
Percikan air liur ini kemudian dapat mengendap di mana saja yang kemungkinan bisa terhirup oleh orang lain.
Bahkan hingga Jumat (10/7/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di dunia telah lebih dari 12,3 juta kasus.
Melihat keenam penyebaran virus corona, diharap selalu mematuhi aturan dan protokol kesehatan. (*)
#hadapicorona
Source | : | Cleveland Clinic,The Lancet,NCBI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar