Find Us On Social Media :

Menjaga Jarak Sosial, Benarkah Melemahkan Sistem Kekebalan? Cek Faktanya

Orang-orang terlihat menjaga jarak sosial di lingkaran putih di Domino Park, di wilayah Brooklyn di New York City, New York, AS

GridHEALTH.id- Di zaman menghindari pembeli lain di toko kelontong dan menyeberang ke seberang jalan untuk menghindari sesama pejalan kaki, mereka yang patuh social distancing atau jarak sosial mulai bertanya-tanya apakah praktik untuk menghindari Covid-19 ini dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan mereka, saat pandemi masih berlarut-larut.

Beberapa orang khawatir kurangnya kontak dengan orang lain akan melemahkan sistem kekebalan mereka dengan mengurangi kontak aktifnya dengan kuman.

Namun, para peneliti mengatakan tidak banyak yang perlu dikhawatirkan. Bahkan ketika kita tinggal 2 meter atau 6 kaki dari orang lain atau menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, tubuh kita terus-menerus merespons banyak bakteri dan kuman lain yang menghuni lingkungan dalam dan luar ruangan.

“Kami terus-menerus terpapar mikroba, dan ini yang membuat sistem kekebalan selalu dipicu,” kata Akiko Iwasaki, peneliti sistem kekebalan di Universitas Yale.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Perlukah Memakai Masker Meski Sudah Berjarak 2 Meter dari Orang Lain? Ini Jawaban Dokter

Baca Juga: Turki Ingin Gunakan Vaksin Covid-19 dari China, Tapi Tunggu Hasil Uji Coba Terakhir Dari Indonesia dan Brazil

Efek vaksin masa kanak-kanak dan imunitas bawaan lainnya juga bertahan lama, kata Iwasaki, dan tidak akan hilang dalam semalam hanya karena menjaga jarak dari orang lain selama pandemi.