GridHEALTH.id - Melansir New York Times (28/08/2020), 31 Juli 2020, rumah sakit-rumah sakit di Italia telah kosong dari pasien Covid-19.
Sementara, jumlah kematian harian akibat virus corona yang dilaporkan di Lombardy, wilayah utara yang sebelumnya paling terdampak pandemi, kini berada di kisaran angka 0.
"Jumlah kasus harian yang dilaporkan telah merosot menjadi salah satu yang terendah di Eropa dan dunia. Kami sangat berhati-hati," kata Direktur Departemen Penyakit Menular di National Institute of Health, Giovanni Rezza.
Meski masih ada kasus-kasus baru yang dilaporkan minggu ini, Italia optimistis bahwa mereka dapat mengontrol virus.
Namun, para ahli di Italia tetap memperingatkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus virus corona yang dapat terjadi. Mereka sadar bahwa kondisi dapat berubah kapan pun.
Demi menghalau kerumunan massa yang mulai terlena akibat pelonggaran di beberapa daerah, Italia membuka lowongan bagi 60.000 sukarelawan untuk mengawasi warga agar tetap mematahi aturan menjaga jarak sosial atau physical distancing.
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Langkah ini dilakukan setelah mulai banyak warga memadati pantai, alun-alun, dan bar di Italia untuk menghabiskan akhir pekan.
Source | : | New York Times,Republika.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar