Find Us On Social Media :

GeNose, Alat Pendeteksi Virus Corona Buatan UGM yang Hasilnya Bisa Keluar Dalam 2 Menit

GeNose, alat pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM sudah siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Foto Dokumentasi Humas UGM)

GridHEALTH.id - Kabar menggembirakan datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dimana Prof Dr Eng Kuwat Triyana dan timnya di UGM berhasil menciptakan alat pendeteksi virus corona (Covid-19) lewat hembusan napas, yang diberi nama GeNose.

Bahkan GeNose ini telah resmi mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 24 Desember 2020 lalu. 

Selain itu, GeNose juga akan segera diproduksi massal dengan target pada Februari 2021 nanti telah ada 10.000 unit, sehingga bisa melakukan tes pada 1,2 juta orang per hari.

Untuk sementara ini BIN dan Kemenristek/BRIN akan mendanai pendistribusian batch pertama, dimana GeNose akan diproduksi 100 unit.

“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” kata Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna dilansir dari Kompas.com (28/12/2020).

Berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan embusan napas untuk mendeteksi adanya infeksi virus corona atau tidak.

Baca Juga: WNA Mulai Dilarang Masuk Indonesia, Penyebabnya Ada Varian Baru Virus Corona

Baca Juga: Tak Akan Diberikan pada Bayi dan Anak-anak, Benarkah Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Leukemia pada Anak?

Dengan menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence), hasil pemeriksaan GeNose diklaim mampu selesai hanya dalam waktu 80 detik.

Menurut Kuwat, pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Dimana virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.

Baca Juga: Pasien Cuci Darah Bisa Pergi Liburan dengan Melakukan Hal-hal Ini

Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.

Kuwat memaparkan, GeNose dilengkapi beberapa sensor yang bisa membentuk pola tertentu saat mendeteksi senyawa organik mudah menguap dari embusan napas.

Pola yang terbentuk itu bisa dibedakan berdasarkan kondisi kesehatan seseorang.

Sehingga pola yang terbentuk dari embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Pola yang dihasilkan sensor tersebut dianalisis menggunakan sistem kecerdasan buatan, lalu bisa disimpulkan terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Baca Juga: 4 Cara Atasi Perut Kencang saat Hamil Muda agar Tak Jadi Masalah kehamilan Serius

Disisi lain keunggulan lain dari GeNose ini terletak pada pada biaya tes yang lebih murah dibandingkan tes lainnya.

Kuwat mengatakan harga tes GeNose hanya berkisar Rp 15.000-Rp 25.000 saja.

Sementara itu satu unit GeNose diperkirakan dijual sekitar Rp 40 juta.

Baca Juga: Catat! 14 Penyakit Komorbid Ini Belum Layak Menerima Vaksin Covid-19 Sinovac

Alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.

Selain itu tingkat akurasi GeNose mencapai 97 % dengan menggunakan 600 sampel data valid.

Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.(*)

Baca Juga: Prediksi Bill Gates di Penghujung 2020 Mengenai Akhir Pandemi Covid-19

 

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Apa Itu GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 UGM yang Akurasinya Disebut Capai 75 Persen