Pemerintah Tomor Leste menerapkan kebijakan cepat dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pengaturan ketat di perbatasan dijalankan dengan baik di sana.
Juga menjalankan testing alias skrining pada masyarakat dengan cepat dan luas.
Baca Juga: Sering Rasakan Jantung Berdebar, Benarkah Tanda-tanda Hamil Bermasalah?
Selain itu menggerakan peningkatan fasilitas kesehatan dengan cepat, hanya selama beberapa minggu saja.
Lainnya, pemerintah Timor Leste bekerja dengan para ahli untuk cara terbaik menangani Covid-19 di negara mereka.
Menurut Michael Ryan, direktur eksekutif program Gawat Darurat Kesehatan WHO, "Sangat mengharukan jika negara yang masih rapuh dan masih berkembang untuk menjadi negara, masih memerlukan banyak dukungan eksternal, tapi dapat mendemonstrasikan mereka dapat mengendalikan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Untuk diketahui, menurut data World Bank, Timor Leste sekarang ini hanya memiliki pendapatan per kapita sebesar 1.560,51 Dolar pada 2019, setara dengan 2,3 Miliar Rupiah.
Selain itu, di awal 2020, Timor Leste tidak hanya menghadapi Covid-19 tapi juga krisis politik.
Menurut Mariano Ferreira yang telah bekerja sebagai peneliti untuk organisasi nirlaba La'o Hamutuk di Dili, dimana dirinya bekerja selama 12 tahun dan mengawasi operasi agensi pemerintahan di negara itu.
"Pemerintah Timor Leste segera lakukan tindakan gawat darurat seminggu setelah negara itu laporkan kasus Covid-19 pertama pada 21 Maret."
Baca Juga: 181 Juta Penduduk Indonesia Diberi Vaksin Covid-19, Menkes Budi; 'Kita Mau Mengejar Herd Immunity'