4. Masuk dalam daftar ancaman kesehatan sejak Februari 2018
Pada Februari 2018, para ahli berkumpul di Jenewa, Swiss untuk mendiskusikan cetak biru lembaga penelitian dan pengembangan.
Selama pertemuan tersebut, 'Disease X' dimasukan dalam daftar ancaman kesehatan prioritas utama, setara dengan virus Ebola, Zika, demam Lassa, dan SARS.
5. Disebabkan oleh patogen X
EcoHealth Alliance, yang mempelajari ancaman virus zoonosis yang belum ditemukan sebagai bagian dari Global Virome Project (GVP), menulis di situs web mereka bahwa sumber virus tidak dapat diprediksi.
Perubahan iklim menjadi faktor yang menyulitkan, apalagi jika virus mematikan muncul saat mencairnya lapisan tanah beku setelah ribuan tahun.
6. WHO berkomitmen untuk terus meneliti
Menurut WHO, 'Disease X' mewakili pengetahuan bahwa epidemi internasional yang serius dapat disebabkan oleh patogen yang saat ini tidak diketahui penyebabnya.
Cetak biru lembaga penelitian dan pengembangan berupaya untuk mempersiapkan diri menghadapi 'Disease X' yang tidak diketahui.
Baca Juga: Akhir Pekan di Rumah, Mari Membuat Roti 'O yang Populer dan Lezat
Baca Juga: Wanita Dapat Memperkirakan Kapan Menopausenya Dengan Melihat Ibunya
7. Membantu peneliti merencanakan masa yang akan datang
Ilmuwan pertama kali membuat cetak biru litbang pada 2016. Hal ini sebagai upaya mengatasi kesenjangan antara wabah pandemi dan kesiapan global. WHO terus mendorong ilmuwan untuk meneliti.