Find Us On Social Media :

Bukannya Kebal Virus Corona, Petugas Medis Ini Justru Alami Malapetaka Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Seorang petugas medis harus dirawat intensif usai menerima vaksin Covid-19.

Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki oleh otoritas Meksiko.

"Kami memberikan pengobatan dengan obat anti inflamasi dan antikonvulsan untuk membantu mengurangi komplikasi," Kementerian Kesehatan Meksiko mengumumkan.

Saat ini tidak ada bukti bahwa orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dapat mengembangkan ensefalitis, tambah Kementerian Kesehatan Meksiko.

Vaksin di atas merupakan hasil kerja sama antara perusahaan farmasi AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech.

Vaksin ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk penggunaan darurat.

Baca Juga: Baru Umur 30 Tahun, Nia Ramadhani Sudah Jalani Operasi Layaknya Lansia: 'Setiap Dibawa Jalan, Keliyengan'

Sementara Pfizer dan BioNTech belum memberikan komentar.

Lebih dari 126.500 orang telah meninggal karena Covid-19 di Meksiko, negara tetangganya.

Negara itu telah memberikan vaksin gelombang pertamanya kepada petugas kesehatan, sejak 24 Desember.

Sementara itu, Israel juga telah menggunakan vaksin ini untuk disuntikan pada seluruh rakyatnya, namun menurut Times of Israel sebanyak 240 orang justru positif Covid-19.

Vaksin Pfizer tidak dibuat dengan virus corona itu sendiri, artinya tidak ada kemungkinan siapa pun dapat tertular dari suntikan.

Sebaliknya, vaksin tersebut berisi potongan kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein berduri di permukaan virus itu.

Baca Juga: Persiapan Anies Baswedan Jelang Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta