Find Us On Social Media :

Inilah Dawa PH7, Herbal Temuan Ustaz Adi Hidayat Yang Dianggap Mampu Mengobati Pasien Covid-19

Ustaz Adi Hidayat menyebut banyak orang yang mencari dawa PH7 untuk menyembuhkan Covid-19.

GridHEALTH.id - Di masa pandemi virus corona (Covid-19), banyak masyarakat kini mulai mencari herbal Dawa PH7.

Pasalnya herbal Dawa PH7 dianggap mampu mencegah dan mengobati pasien positif virus corona.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ustaz Adi Hidayat saat menjadi pembicara di pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Jumat (18/12/2020) malam.

“Saya tidak berani mengklaim ini sebagai obat, namun banyak yang datang dan meminta herbal ini, dan semuanya sembuh 100 %,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga: Keampuhan Obat Herbal Atasi Covid-19 Diungkap Konsultan Herbal Indonesia, Ini Penjelasannya

Lebih lanjut Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa permintaan akan herbal Dawa PH7 ini tidak hanya datang dari kalangan muslim saja, tapi juga non-muslim.

“Dan yang datang untuk meminta tolong agar sembuh dari Covid-19 ini, tidak hanya dari kalangan Muslim, bahkan banyak non-Muslim juga memintanya. Semua diberikan, dan saya memang mencari berkah dan diberikan demi bangsa dan negara,” ujarnya.

Baca Juga: Masker Kain Diolesi Minyak Kayu Putih, Ampuh Tangkal Infeksi Corona

Bahkan dikesempatan yang sama, ketua PRM Prof Din Syamsuddin memberikan kesaksian terkait keampuhan herbal Dawa PH7.

Menurutnya ia dan keluarga juga rutin mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.

“alhamdulillah hasil swaps selalu negatif,” ungkapnya.

Din Syamsuddin pun mendorong warga Muhammadiyah, dan jaringan rumah sakit Muhammadiyah dapat memanfaatkan herbal Dawa PH7 ini, untuk ikhtiar kesembuhan dari infeksi virus corona.

Baca Juga: Menkes Janjikan Vaksinasi Covid-19 Beres dalam 3,5 Tahun, Jokowi: 'Saya Tawar Kurang dari Setahun Harus Selesai'

Sementara itu, untuk herbal Dawa PH7 sendiri diketahui merupakan hasil riset Ustaz Adi Hidayat.

Dilansir dari Sindonews Kalam, herbal Covid-19 tersebut diklaim bersumber dari hadis nabi.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa di masa nabi dulu ada herbal tertentu langsung ditunjukkan oleh Nabi yang mampu mengobati gejala serupa dengan Covid-19.

Seperti gejala sistem imun berkurang, pernapasan terganggu, diabetes, kanker, hingga liver.

Baca Juga: Cara Bedakan Sakit Tenggorokan Biasa Dengan Infeksi Virus Corona, Ini Cirinya

"Nah, kemudian saya cari (herbalnya) itu tidak ditemukan di Indonesia. Ini hanya ada 2 tempat di dunia yang sumber utamanya di Himalaya. Saya beri nama dengan PH-7 (Prophetic Healing Abad ke-7)," ujar Ustaz Adi Hidayat dalam siaran langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, (23/9/2020) lalu.

Baca Juga: Masalah Pencernaan Menjadi Gejala Covid-19, Waspadai Tanda-tanda Ini

"Saya beri nama istilah aja PH-7. Jangan nanti dicari artinya yang ada adalah ukuran PH air. Ini hanya istilah saja. Qadarullah, saya dapat itu 18 Maret 2020. Herbal ini saya coba ke teman-teman yang terkena Covid-19 . Kalau gejalanya hanya flu, bisa diteteskan ke hidung. Kalau sudah ke imun, gangguan pernafasan itu (herbalnya) diminum dengan kadar tertentu. Petunjuknya detail sekali yang dicontohkan Nabi ," jelasnya.

Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan dua cara mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.

Menurutnya selain diteteskan lewat hidung, bisa juga diminum langsung menggunakan air atau diaduk dulu dicampur dengan air hangat lalu diminum. Setidaknya diminum 2 kali sehari.

Baca Juga: Apa yang Disembunyikan China? Dirjen WHO Tedros Kecewa Timnya Tak Bisa Masuk Untuk Mengusut Asal Muasal Virus Corona di Wuhan

"Apa yang terjadi, Masya Allah Alhamdulilah semua terkena gejala itu sembuh. Anak saya flu saya kasih itu langsung hilang," kata Ustaz Adi Hidayat meyakinkan.

Namun Ustaz Adi Hidayat tidak mau menyebut Dawa PH7 sebagai obat karena obat harus menjalani uji klinis. 

Baca Juga: Harapan Hidup Pedangdut Juwita Bahar Tinggal 50:50 Akibat Diet Karbo, Dokter Angkat Tangan

Jika ditilik dari sisi medis, suatu produk memang dapat dikatakan menjadi obat jika telah melewati beberapa tahapan dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis.

Menurut Mayo Clinic, untuk menilai efektivitas dan keamanan produk, perlu dilakukan uji praklinis, yaitu uji coba pada hewan dan uji klinis.

Tahap akhir yang dilakukan kepada pasien manusia.

Serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar.(*)

Baca Juga: Empat Minggu Berturut-turut Zona Merah, Ridwan Kamil Umumkan Siaga 1 Untuk Depok dan Karawang

 

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL