Find Us On Social Media :

Akui Negeri Samba Sudah Rusak Oleh Covid-19, Presiden Brasil: 'Saya Tidak Bisa Berbuat Apa Pun'

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro

GridHEALTH.idBrasil sampai saat ini menjadi salah satu negara yang paling terdampak oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Bagaimana tidak, negeri samba tersebut berada di peringkat ketiga dengan kasus Covid-19 paling banyak di dunia, dibawah Amerika serikat dan India.

Dimana menurut data terbaru Worldometers, (6/1/2021), kasus Covid-19 keseluruhan di Brasil sudah mencapai angka 7,825,616.

Dimana dari jumlah tersebut 197,956 orang diantaranya sudah dinyatakan meninggal, 6,963,407 orang sembuh, dan sisanya masih aktif dan harus mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Anggap Enteng Pandemi, Presiden Brazil Tiba-tiba Alami Gejala Covid-19, Lakukan Test dan Rontgen

Namun meski kasus Covid-19 sangat tinggi, nyatanya Presiden Brasil Jair Bolsonaro justru tidak merasa khawatir.

Bahkan ia tampak tak peduli, meski kasus positif di negara yang dipimpinnya itu terus bertambah setiap harinya.

Ketidakeduliannya pun ia sampaikan secara terbuka saat menyapa salah satu pendukungnya di Brasilia.

Dimana Jair Bolsonaro mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena negaranya sudah rusak.

Baca Juga: Negara Samba Ini Kewalahan Hadapi Covid-19, Pekerja Ambulans Meninggalkan Mayat di Jalan, 30 Jam Kemudian Baru Diurus

Pernyataan Jair Bolsonaro itu terjadi setelah pemerintahannya menghentikan subsidi yang digunakan memerangi kemiskinan saat Covid-19.

Subsidi itu dihentikan saat penyebaran virus corona di Brasil semakin buruk, dengan korban tewas hampir mencapai 200.000 orang.

"Brasil sudah rusak, bos. Saya tidak bisa berbuat apa pun," kata Bolsonaro saat menyapa pendukungnya.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan PSBB Ketat 11 Hingga 25 Januari 2021, Hanya di Jawa dan Bali

Presiden Brasil berjuluk "Donald Trump dari Negeri Tropis" itu mengaku ingin membuat modifikasi pada skema pengurangan pajak.

Tetapi, Jair Bolsonaro menyalahkan pers yang disebutnya terlalu memberitakan Covid-19.

"Mereka sama sekali tak berkarakter," kritiknya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah 8.854, Akankah Vaksin Jadi Jalan Keluar Terbaik Selesaikan Pandemi?

Reformasi yang dimaksud adalah janjinya saat kampanye untuk menaikkan jumlah pendapatan yang tidak kena pajak.

Jair Bolsonaro menyalahkan kolapsnya ekonomi "Negeri Samba" karena lockdown yang dibuat gubernur negara bagian demi mencegah virus corona.

Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 dan Varian Baru Virus Corona Hantui Dunia, Penyandang Diabetes Diminta Ketat Mengontrol Kadar Gula Darah

Meski jumlah korban meninggal karena corona meningkat, popularitas si presiden juga meroket berkat bantuan kepada 68 juta rakyat Brasil.

Tetapi pada Januari, bantuan yang sudah diberikan sembilan bulan terakhir itu terpaksa dihentikan karena tekanan pasar yang khawatir dengan naiknya utang negara.

Marcelo Neri, Direktur Pusat Kebijakan Sosial Yayasan Getulo Vargas berujar, Brasil terancam berada di tepi jurang sosial.

Baca Juga: 5 Tahun Kasus Kopi Sianida Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso Tetap Berkelit: 'Saya Tidak Membunuh Mirna'

Sementara Andre Perfeito dari kelompok investasi Necton menuturkan betapa pun tegasnya ucapan jair Bolsonaro, baginya itu hanya retorika belaka.

"Saya hanya melihatnya sebagai retorika berargumen daripada upaya menyeimbangkan pengeluaran publik," ujar dia.

Perfeito menjelaskan, dia melihat situasinya sudah jelas di mana pemerintah tak hanya kurang uang, namun juga kurang rencana.

Baca Juga: Jelang Vaksinasi, Menkes Budi Gunadi Ungkap Efek Disuntik Vaksin Sinovac; 'Pegal-pegal dan Demam'

Apalagi, raksasa di kawasan Amerika Selatan tersebut tak punya momentum yang jelas kapan mereka bakal memulai vaksinasi Covid-19.

Kekhawatiran terhadap sepak terjang Jair Bolsonaro mencuat setelah jumlah kasus infeksi maupun kematian terus meningkat.

Dalam 24 jam terakhir seperti dikutip AFP Rabu (6/1/2020), Brasil mencatatkan 1.171 korban meninggal dan 60.000 kasus baru.

Otoritas kesehatan setempat mengungkapkan, jumlah itu bisa saja meningkat karena publik masih berada dalam selebrasi Natal dan Tahun Baru.(*)

Baca Juga: Gilang Dirga Pisah Rumah dengan Adiezty Ferza, Kehilangan Kemampuan Mencium

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL