Namun demikian ketiga pemimpin negara tersebut tidak bersikap jumawa. Mereka mengaku, tantangannya adalah mengatasi risiko gelombang baru.
Apalagi Singapura sebagai tetangga terdekat, belajar dari kasus Thailand. Setelah secara umum mengendalikan virus corona, Thailand dilanda wabah lebih dari 1.000 orang yang terkait dengan pasar makanan laut dekat Bangkok pada bulan Desember 2020.
Total infeksi negara itu lebih dari dua kali lipat hanya dalam dua minggu, mencapai sekitar 9.000 pada hari Selasa.
Mayoritas orang di cluster ini adalah para pekerja pasar dari Myanmar. Terlepas dari larangan masuk yang ketat di Thailand, virus tersebut tampaknya menyebar di antara mereka yang masuk secara ilegal.
Infeksi baru telah dikonfirmasi di seluruh negeri, tampaknya ditularkan dari penduduk setempat yang berada di pasar, memicu kekhawatiran kebangkitan yang lebih luas.
Baca Juga: Terpaksa Menyimpan Telur di Kulkas? Hindari Menyimpan di Bagian Pintu
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Baca Juga: Siklus Haid Tidak Teratur? Coba Cek, Mungkin Akibat 4 Hal Ini
Menanggapi kekhawatiran yang berkembang, pemerintah Thailand bergerak pada Senin (04/01/2021) untuk memperketat pembatasan, memerintahkan penutupan sekolah dan jam kerja yang lebih pendek untuk 27 provinsi dan Bangkok. Ibukota juga melarang makan malam, mulai Selasa (05/01/2021). (*)