Find Us On Social Media :

Konon Sempat Diperkosa 11 Pria Sebelum Meninggal, Hasil Otopsi Pramugari Ini Akhirnya Keluar, Tim Forensik Sebut Ada Aneurisma Aorta

Kisah tragis kematian pramugari cantik yang mengalami aneurisma aorta

GridHEALTH.id - Belakangan ini, kabar mengenai awak kabin yang meninggal dunia terus bermunculan.

Termasuk kisah seorang pramugari yang diduga sempat diperkosa 11 pria sebelum akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Sejumlah Orang di Posko Sriwijaya Air SJ182 Reaktif Covid-19, Kelanjutan Pencarian Korban Jatuh Ditentukan Hari Ini

Diketahui, pramugari bernama Christine Angelica Dacera (23) ditemukan tewas setelah malam sebelumnya berpesta dengan 11 pria.

Pihak keluarga pun percaya jika kematian sang pramugari cantik tersebut lantaran diperkosa.

Baca Juga: RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemprov DKI Jakarta Tambah 21 Rumah Sakit, Ini Daftarnya!

Kendati demikian, hasil otopsi yang keluar menyatakan jika sang pramugari mengalami aneurisma aorta.

Dilansir dari Tribunnews.com, kasus yang merenggut nyawa pramugari cantik asal Filipina ini terjadi usai malam perayaan tahun baru 2021 lalu.

 

Pada rekaman CCTV hotel tempat ditemukannya mayat Christine, ia terlihat memasuki sebuah kamar bersama beberapa pria.

Seorang pria juga terekam mencium pramugari tersebut beberapa kali sebelum masuk ke kamar hotel.

Pemberitaan awal menyebut Christine disebut diperkosa secara geng yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Baca Juga: Pantas Orang Korea Sering Makan Kimchi, Ternyata Khasiatnya Ini Luar Biasa Bagi Tubuh

Namun, pada 14 Januari 2021 lalu, polisi Filipina secara resmi mengumumkan kesimpulan autopsi Christine Dacera.

Polisi menyimpulkan bahwa nyonya rumah Christine meninggal karena aorta pecah.

"Bukti yang sejauh ini diajukan tidak cukup menetapkan bahwa (Christine Dacera) diserang secara seksual atau diperkosa," kutip dari pernyataan Kantor Kejaksaan Kota Makati, dilansir dari Kompas.com.

Hasil otopsi menerangkan jika pramugari tersebut bukan tewas diperkosa 11 orang, melainkan karena aneurisma aorta atau penggelembungan pada pembuluh darah aorta.

Berdasarakan Centers for Disease Control and Prevention, aneurisma aorta adalah tonjolan seperti balon di aorta, arteri besar yang membawa darah dari jantung melalui dada dan batang tubuh.

Aneurisma aorta dapat membedah atau pecah disebabkan oleh kekuatan pemompaan darah dapat membelah lapisan dinding arteri, memungkinkan darah bocor di antaranya. Proses ini disebut diseksi.

Selain itu, aneurisma bisa pecah sepenuhnya menyebabkan pendarahan di dalam tubuh.

Baca Juga: Hubungan Vertigo dan Covid-19, Seperti Dialami Oleh Almarhum Farida Pasha

Tekanan darah tinggi, infeksi, penumpukan plak di arteri, kolesterol tinggi, atau cedera traumatis mendadak bisa jadi penyebab seseorang mengalami aneurisma aorta.

Gejalanya mungkin jarang terlihat, namun beberapa kali penderitanya mengalami nyeri dada atau punggung, kesulitan bernapas atau menelan, sesak napas, batuk, bahkan suara serak.

Terlepas dari itu, hasil otopsi pramugari cantik tersebut seakan tidak diterima pihak keluarga.

Ibunya, Sharon Dacera, tidak terima dan masih yakin anaknya tewas akibat diperkosa.

"Bagi saya, putri saya diperkosa," kata Sharon.

"Jika Anda melihat jasad Christine, jika Anda ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine akibat perbuatan mereka, tetapi putri saya tidak bisa bicara lagi karena dia meninggal."

"Ada luka robek di anak saya, memar, kok tidak tertulis (di otopsi)? Saya tidak bisa menerima otopsi yang mereka lakukan," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Positif Covid-19 dan Pneumonia di Rumah Sakit, Penyebab Artis Senior Ini Wafat

Pengacara keluarga Dacera mengatakan, mereka yakin wanita muda itu dibius dan dianiaya sampai akhirnya tewas.

Mereka mengeklaim Christine keracunan dan obat bius dilarutkan ke minumannya saat perayaan Tahun Baru.

"Kami juga percaya aneurisma adalah penyebab langsung (kematian), tetapi juga sangat mungkin dipicu penganiayaan sebelum kematiannya," kata pengacara keluarga itu.

Kini, kasus kematian pramugari tersebut masih terus didalami pihak berwenang setempat. (*)

Baca Juga: Positivity Rate Tembus 32,83 Persen, PPKM Jawa-Bali Dianggap Gagal hingga Epidemiolog Sarankan Semua Kantor Ditutup: '100 Persen WFH'

#hadapicorona