Find Us On Social Media :

Alih-alih Kebal Covid-19, Penerima Vaksin Sinovac Dipastikan Masih Bisa Terinfeksi Corona

Penerima suntik vaksin Sinovac masih bisa terinfeksi virus corona.

GridHEALTH.id - Penerima vaksin Sinovac dipastikan tidak akan sepenuhnya bebas dari infeksi virus corona (Covid-19).

Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa suntikan vaksin Sinovac tidak akan membuat penerimanya kebal Covid-19.

Hal ini dikarenakan vaksin Sinovac bukan merupakan perlindungan utama dari infeksi virus corona.

Baca Juga: 33 Lansia Dikabarkan Meninggal usai Divaksin, Satgas: 'Belum Ada Keputusan Final Pembelian Vaksin Pfizer'

Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang memiliki efikasi 100 %.

"Sampai saat ini tidak ada vaksin yang 100 % efikasinya, artinya membuat orang menjadi tidak berisiko untuk sakit Covid-19," ucapnya dikutip dari YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (17/1/2021).

Baca Juga: Raffi Ahmad Lolos dari Jerat Petitum di Pengadilan, Acara Kumpul-kumpulnya Menurut Polisi Tak Langgar Protokol Kesehatan

Para penerima suntikan vaksin Sinovac nantinya akan memiliki risiko tertular Covid-19 hanya 35 persen.

"Kemungkinan kita untuk sakit Covid-19 hanya 35 %," ujar dia.

Jumlah tersebut turun sebanyak 65 % sebelum disuntik vaksin.

Alih-alih suntikan vaksin, Siti menegaskan perlindungan utama terhadap Covid-19 saat ini hanya protokol kesehatan.

Baca Juga: Tentukan Jenis Kelamin Janin dengan Melihat Bentuk Perut Ibu Hamil, Benarkah?

Terlebih konsentrasi penyebaran virus di masyarakat kini masih tergolong tinggi.

"Situasi di dalam masyarakat, penularannya masih sangat tinggi," ungkap Siti.

"Walau sudah divaksinasi, kita harus menerapkan protokol kesehatan."

Diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.

Baca Juga: Kombinasi Tekanan Darah Tinggi dengan Diabetes Penyebab Utama Stroke

Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.

Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.

Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.

Baca Juga: Jangan Kombinasikan Madu Dengan Bahan Yang Satu Ini, Khasiatnya Bakal Hilang Seketika

Selanjutnya, Siti menerangkan soal antibodi yang tidak bisa secara instan terbentuk seusai menerima suntikan vaksin.

"Tidak bisa satu kali suntik pada dosis pertama maupun pada dosis kedua, itu sudah langsung membentuk antibodi yang optimal," kata Siti.

"Sehingga dalam masa pembentukan antibodi tersebut, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan," sambungnya.(*)

Baca Juga: Sering Tes Swab Lewat Hidung, Benarkah Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak dan Tubuh?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL