GridHEALTH.id - Diabetes menyebabkan pergeseran mikrobioma mulut yang dapat menyebabkan peningkatan risiko periodontitis, juga dikenal sebagai penyakit gusi, yang menyebabkan peradangan di sekitar gigi serta keropos tulang, kata para peneliti.
Studi yang dilakukan pada tikus, mengungkapkan bahwa ketika tikus diabetes mengembangkan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemik, mikrobioma mereka menjadi berbeda dari teman serasanya yang normal, dengan komunitas bakteri yang kurang beragam.
Tikus diabetes ini juga mengalami periodontitis, termasuk kehilangan tulang pendukung gigi, dan peningkatan kadar IL-17, molekul pemberi sinyal yang terkait dengan penyakit periodontal pada manusia.
"Tikus diabetes berperilaku mirip dengan manusia yang mengalami kehilangan tulang periodontal dan peningkatan IL-17 yang disebabkan oleh penyakit genetik," kata Dana Graves dari University of Pennsylvania di AS.
Untuk penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Cell Host and Microbe edisi Januari 2021, tim peneliti memindahkan mikroorganisme dari tikus diabetes ke tikus normal bebas kuman, hewan yang dibesarkan tanpa terpapar mikroba apa pun.
Tikus penerima ini juga mengalami keropos tulang. Namun, pemindaian mikro-CT mengungkapkan bahwa mereka memiliki tulang 42% lebih sedikit dibandingkan tikus yang menerima transfer mikroba dari tikus normal.
Baca Juga: Bau Mulut Parah dan Banyak Gigi Berlubang Pertanda Jelas Diabetes
Baca Juga: Begini Cara Alami Usir 9 Serangga Paling Mengganggu di Rumah
Lebih lanjut, tikus yang menerima mikrobiom dari tikus diabetes yang diobati dengan antibodi anti-IL-17 mengalami keropos tulang yang jauh lebih parah.