Find Us On Social Media :

Ini Penyebab Mengapa Berkeringat di Malam Hari Selama Menstruasi

Sering berkeringat di malam hari saat menstruasi bisa menjadi gejala sindrom pramenstruasi atau menjelang menopause.

GridHEALTH.id - Bagi sebagian wanita keringat malam bisa terjadi selama masa menstruasi. Ini mungkin menjadi lebih umum, atau terjadi untuk pertama kalinya, saat wanita mendekati perimenopause di usia pertengahan 30-an atau 40-an.

Sebabnya, keringat malam sering dihubungkan dengan sindrom pramenstruasi (PMS), meskipun bisa juga terjadi setelah menstruasi dimulai.

Hormon berfluktuasi sebagai bagian normal dari siklus menstruasi. Secara khusus, perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan gejala PMS, termasuk hot flashes (semburan panas) dan keringat malam.

Saat kadar progesteron meningkat, kadar estrogen menurun. Penurunan ini dapat memengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mengontrol suhu internal.

Akibatnya, otak  mungkin lebih mudah merespons bahkan sedikit perubahan suhu dan mengirimkan sinyal yang memberi tahu tubuh untuk mendinginkan dengan berkeringat, bahkan jika itu tidak perlu.

 Jika mengalami semburan panas di malam hari tetapi belum mencapai menopause, kita mungkin mendekati perimenopause, yaitu waktu sebelum menopause.

Baca Juga: Endometriosis Rektovaginal Bisa Bikin Nyeri Haid Semakin Parah

Baca Juga: Studi: Wanita Membutuhkan Waktu Tidur Lebih Lama Dibanding Pria

Gejala perimenopause biasanya dimulai setelah usia 40 tahun, tetapi mungkin mulai pada usia pertengahan hingga akhir 30-an. Faktanya, keringat malam sering kali menjadi salah satu tanda pertama mendekati menopause.

Insufisiensi ovarium primer (POI/) melibatkan gejala menopause yang terjadi sebelum usia 40. Dulu, kondisi ini disebut menopause dini atau kegagalan ovarium.

 

Sejak itu para ahli menemukan bukti yang menunjukkan ovarium masih dapat berfungsi dengan kondisi ini, meskipun fungsinya secara umum tidak dapat diprediksi.

Gejalanya meliputi haid yang jarang, tidak teratur, atau terlewat. Juga keringat malam dan hot flashes, perubahan mood atau kemampuan berkonsentrasi, menurunnya minat pada seks, kekeringan vagina dan nyeri saat berhubungan seks.

Baca Juga: Daun Sirih Tak Sekadar Untuk Gigi, Nyatanya Miliki Sifat Anti Kanker

Baca Juga: Orang Dewasa Makan Hati Ayam, Amankah Bagi Kesehatan Tubuh?

POI dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan membuat kemungkinan patah tulang. Juga risiko kemandulan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL