Find Us On Social Media :

Ikan Sarden Kaleng dengan Ciri Ini Berbahaya dan Tidak Sehat, Jangan Lagi Dikonsumsi!

Ikan sarden kaleng

GridHEALTH.id - Rutin makan ikan dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

Hal ini tak lain dikarenakan ikan kaya kandungan protein dan rendah lemak.

Menurut situs kkp.go.id,ikan umumnya mengandung banyak nutrisi seperti vitamin A, B kompleks, C, D, E, Mineral seperti salinium, Zat besi, Zinc.

Selain itu ada juga kandungan asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang baik untuk kesehatan tubuh.

Untuk mendapatkan manfaatnya itu kita memang disarankan mengonsumsi ikan ynag masih segar.

Baca Juga: Kaya Akan Omega 6, Keseringan Makan Ikan Lele Bisa Menyebabkan Mati Mendadak

Namun ikan kaleng seperti ikan sarden juga ternyata cukup baik untuk tubuh.

Ikan sarden kaleng bisa menjadi sumber vitamin D dan juga merupakan sumber niasin dan vitamin K.

Satu kaleng ikan sarden (3,8 ons) mengandung 177 IU vitamin D.

Tapi, saat mengonsumsi ikan sarden kaleng tersebut ternyata tidak boleh sembarangan.

Bahkan, ikan sarden kaleng sebaiknya jangan dikonsumsi jika memiliki ciri-ciri ini.

Baca Juga: Viral Ikan Lele Penuh Parasit dengan Bintik Putih, Begini Efek Samping Jika Terlalu Sering Mengonsumsinya!

Semua orang tahu kalau kekurangan dari makanan kaleng adalah kandungan pengawet yang mungkin tak bisa dihindari.

Bukan hanya terancam mengonsumsi makanan berpengawet, makanan kaleng juga lebih berisiko saat kalengnya penyok.

Kemasan kaleng sebenarnya digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur berbahaya.

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Mengenaskan Usai Makan Ikan Buntal yang Racunnya Lebih Mematikan Ketimbang Sianida

Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.

Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.

"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng. Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: Ternyata Bawang Putih Berbahaya Untuk Mereka dengan Kondisi Ini, Tapi Ikan Semakin Sering Dikonsumsi bisa Hilangkan Rematik

Hertz juga mengungkapkan bahwa jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam, maka makanan ini akan lebih mudah terpapar udarayang membuat patogen masuk.

Pada keadaan ini, makanan tak lagi layak dikonsumsi.

Meski demikian, ada beberapa kaleng yang penyok namun sukar terlihat dengan mata telanjang.

Menurut Departemen Pertanian AS, makanan kaleng yang penyok bisa menyebabkan keracunan yang menyerang sistem saraf.

Baca Juga: Menteri Susi Pudjiastuti Gemar Makan Ikan Teri, Ternyata Manfaatnya Sangat Bagus Untuk Otak!

Gejala keracunan atau botulisme ini termasuk penglihatan ganda, kelopak sayu/lemas, sulit menelan dan sulit bernapas.

Pada taraf yang ekstrem, kaleng bocor atau menggembung bisa menjadi tanda kualitas makanan telah rusak.

Solusinya, kita perlu meneliti dulu keadaan kaleng sebelum membeli.

Pastikan keselamatan segel serta perhatikan apakah kaleng menggelembung. Jika ya, sebaiknya hindari.(*)

Baca Juga: Hamil Trimester Akhir Raisa Ungkap Khawatir Makan Ikan, Kenapa?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL