Douyacai, seorang mahasiswa yang baru kembali dari Korea Selatan, telah menjalani swab anal di Beijing pada hari ke-14 karantina.
Dalam postingan di salah satu media sosial, Douyacai menyebut dirinya dites dua kali melalui lubang anus.
"Rasanya sangat malu. Tidak ada perasaan lain. Selamat menjalani," tulis Douyacai.
Baca Juga: Bukan Hidung dan Tenggorokan, China Gunakan Tes Swab Anal untuk Deteksi Covid-19, Akuratkah?
Winny, seorang mahasiswa yang kuliah di Australia, mengaku telah menjalani tes usap dubur ini saat berada dalam karantina di kota Guangzhou.
Selain swab mulut, katanya, ia juga menjalani swab anal pada hari ke-12 karantina.
Disisi lain, Pakar penyakit menular di Australian National University (ANU) Dr Sanjaya Senanayake mengaku tidak yakin dengan apa yang ingin dicapai melalui tes usap dubur.
"Jelas, dari sudut pandang kepatuhan, pastilah orang lebih memilih swab hidung atau tenggorokan daripada swab anal," katanya kepada ABC.
Baca Juga: Kurang Pasokan, Eropa Diminta Memakai Vaksin Covid-19 Buatan China