Nama virus nipah diambil dari kasus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1998, yaitu di Kampung Sungai Nipah, Malaysia.
Melansir laman WHO, infeksi virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan, dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.
Baca Juga: Untuk Keamanan Pangan Ikuti BPOM, Jangan dari Pihak yang Tak Kredibel
Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan sekresi babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa kondom dengan jaringan hewan yang sakit.
Selama wabah pertama yang diketahui di Malaysia, yang juga mempengaruhi Singapura, kebanyakan infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi.
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urine atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi adalah sumber infeksi yang paling mungkin.
Gejala infeksi virus nipah pada manusia berkisar dari infeksi asimtomatik hingga infeksi pernapasan akut, kejang, dan ensefalitis yang fatal.
Orang yang terinfeksi awalnya mengalami gejala yang meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sakit tenggorokan.