GridHEALTH.di - Kabar duka kembali menggelayuti dunia hiburan Tanah Air atas kepergian artis muda Marco Panari.
Marco Panari, adik kandung Angela Gilsha meninggal dunia secara mendadak, Sabtu (30/1/2021) sekira pukul 20.25 WIB.
Baca Juga: Viral Jelly Challenge di TikTok, Hati-hati Tersedak Bisa Sebabkan Kematian
Usut punya usut, Marco Panari meninggal dunia tanpa adanya riwayat penyakit tertentu.
"Saat dibawa ke rumah sakit ternyata udah dalam keadaan nggak ada," kata Agung dari Bentuk Manajemen, tim manajemen Marco Panari pada Minggu (31/1/2021).
Aktor 23 tahun disebut meninggal karena tersedak berdasarkan diagnosis dokter.
"Kalau kata dokter, sepertinya tersedak. Selanjutnya tunggu kepolisian ya," imbuhnya.
Melihat penyebab kematian Marco Panari yang terdengar sepele, rupanya tersedak merupakan salah satu kondisi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Tersedak adalah penyumbatan saluran napas bagian atas oleh makanan atau benda lain, yang mencegah seseorang bernapas secara efektif.
Tersedak dapat menyebabkan batuk sederhana, tetapi penyumbatan total jalan napas dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Tak Sama dengan Jokowi, Menkes Budi Umumkan Waktu Vaksinasi Massal untuk Masyarakat Indonesia Mundur
Ketika seseorang tersedak dengan jalan napas yang benar-benar tersumbat, tidak ada oksigen yang bisa masuk ke paru-paru.
Otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen ini dan mulai mati dalam empat hingga enam menit. Pada saat inilah pertolongan pertama harus dilakukan.
Kematian otak yang tidak dapat dipulihkan terjadi hanya dalam 10 menit.
Melansir emedicinehealth, pada orang dewasa, faktor risiko tersedak termasuk perawatan gigi yang tidak pas, dan konsumsi alkohol menjadi penyebab terjadinya tersedak.
Adapun gejala umum pada orang tersedak, yaitu sinyal tangan dan panik terkadang mengarah ke tenggorokan, ketidakmampuan tiba-tiba untuk berbicara, mencengkeram tenggorokan, mendesah, kulit membiru, sulit bernapas, tangisan lemah, bahkan batuk lemah.
Sementara itu, Palang Merah Amerika merekomendasikan cara penanganan untuk orang dewasa yang tidak sadar tersedak, di antaranya:
1. Berikan napas buatan
- Miringkan kepala dan angkat dagu korban, lalu tutup hidungnya.
- Tarik napas dan tutup mulut orang tersebut.
- Berikan doronagn ke dalam untuk membuat dada terangkat dengan jelas.
- Jika napas tidak masuk, miringkan kepala lebih jauh ke belakang.
Napas buatan hanya boleh diberikan dan berlangsung sekitar 1 detik.
2. Berikan kompresi dada
- Letakkan dua tangan di tengah dada.
- Kompresi 1-1 / 2 hingga 2 inci.
- Kompresi 30 kali dalam waktu sekitar 18 detik (100 kompresi per menit).
- Cari benda di jalan napas. Hilangkan jika ada penghalang.
Ulangi jika dibutuhkan.
Jika korban tersedak tetap tidak sadarkan diri, segera panggil ambulance atau bawa ke fasilitas layanan kesehatan guna mendapat pertolongan medis. (*)
Baca Juga: Beda Gejala Covid-19 Pada Anak dan Orang Dewasa, WHO: 'Orangtua Harus Waspada'
#hadapicorona