Find Us On Social Media :

Harga 6 Vaksin Covid-19 Mandiri Sudah Dirilis Rumah Sakit BUMN, Ini Syarat Bisa Mendapatkannya, Melalui Apps

Vaksin Covid-19 dari Sinovac. Dibuka jalur mandiri?

GridHEALTH.id - Program vaksin Covid-19 pemerintah sedang berjalan. Fase saat ini untuyk tenaga medis. Selanjutnya untuk masyarakat luas.

Kapan hal itu didapatkan? Belum ada kepastian.

Baca Juga: Sudah Miliki 28 Juta Vaksin Covid-19, Indonesia Bersiap Selesaikan Pandemi dalam Waktu Kurang dari Setahun

Tapi sebenarnya ada dua jalur program vaksinasi corona yang disiapkan pemerintah, seperti dikutip dari kesehatan.kontan.co.id (24 Novemeber 2020), yaitu;Jalur pemerintah

Program vaksinasi ini diberikan secara cuma-cuma alias alias gratis, seperti tenaga medis, aparat hukum, tokoh agama, tenaga pendidik, apatur pemerintah pusat sampai daerah, hingga BPJS penerima bantuan subsidi.Jalur mandiri

Menyasar masyarakat yang berusia 19-59 tahun, ada sekitar 57 juta orang sasarannya vaksin corona atau Covid-19 dengan kebutuhan vaksin sekitar 115 juta dosis.

Nah, vaksin mandiri ini berbayar.

Baca Juga: Mentang-mentang Sudah Divaksin, Gubernur NTB Berenang Bareng Pejabat Setempat Langgar Protokol Kesehatan: 'Badan Agak Demam'

Khusus untuk jalur mandiri, Kementerian BUMN sudah menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bio Farma, untuk menggarap infrastruktur teknologi vaksin mandiri ini, mulai produksi, pengiriman hingga penyuntikan ke end user. “Segala proses vaksinasi akan dilakukan secara digital. Ada aplikasi khusus yang dikembangkan dan akan selesai Desember 2020 ini,” ujar Erick, seperti ditulis Kontan.co.id.Sementara itu, menurut Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubbi, masyarakat yang akan mengikuti vaksin corona secara mandiri harus mengikuti tujuh step sebelum dan sesudah vakasinasi.

Baca Juga: Gigit Jari, Pemerintah Tak Lagi Berikan BLT Subsidi Gaji Tahun 2021, Optimis Ekonomi Akan PulihBagi mereka yang ingin menempuh jalur vaksinasi mandiri, harus daftar melalui apps, dan menyiapkan dan mengisi yakni;

* KTP

* Nomor telepon

* Nama Lengkap

* Tempat dan tanggal lahir

* Alamat

* Jenis kelamin

* Status perkawinan

* Pekerjaan

* Kartu Keluarga (untuk pendaftaran secara keluarga)

Baca Juga: Sudah 5 Hari Covid-19 di DKI Tembus 3000 Kasus , Anies Baswedan Luncurkan Gerakan Ini Untuk Mengantisipasinya

Setelah mendaftar, peserta yang ingin melakukan vaksin corona secara mandiri otomatis dianggap sudah melakukan pemesanan awal alias pre-order atas vaksin corona.

Mengenai vaksinasi Covid-19 mandiri, kemarin, Selasa (2 Februari 2021), ada flayer digital yang dikeluarkan oleh RS Pelni.

Baca Juga: Pencuri 60 Lingerie Wanita Ini Ternyata Alami Fetish, Alasannya Untuk Kepuasan Seksual

Didalamya tersebut prihal vaksin mandiri juga enam vaksin yang bisa dibeli berikut harganya.

Melansir Kompas.com (3 Februari 2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah dihubungi oleh beberapa konglomerat dan para chief executive officer (CEO) di Indonesia terkait vaksin Covid-19.

“Saya terima banyak WA dari para CEO, para konglomerat-konglomerat yang dulu jadi nasabah saya, mengenai vaksinasi mandiri,” ujar Budi.

Budi pun membuka peluang mengenai vaksin mandiri tersebut. Namun, dia memberi beberapa syarat kepada para konglomerat jika ingin melakukan vaksin mandiri.

“Jadi any program yang masuk program kita ok. Tapi ada catatan, jangan sampai seperti yang sekarang terjadi, negara kaya, golongan kaya dapat duluan dibandingkan orang yang tidak mampu, karena ini sekali lagi sifatnya sosialis, bukan individualis,” kata dia.

Baca Juga: Dinilai Tak Efektif hingga Didesak Lockdown Total, Satgas Covid-19: 'Prinsipnya, PPKM dan PSBB Adalah Sama'

Adapun prihal vaksin Covid-19 mandiri yang dipromosikan RS PELNI melalui flayer digital, Manajemen PT Pertamina Bina Medika IHC selaku holding RS BUMN yang juga menaungi RS Pelni, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa informasi yang beredar mengenai layanan vaksinasi Covid-19 RS Pelni adalah informasi yang dikeluarkan RS Pelni pada Selasa (2/2/2021).

"Namun dapat kami sampaikan bahwa RS Pelni tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan vaksin. Melihat banyaknya kesalahpahaman yang timbul atas informasi tersebut kami memutuskan untuk menarik informasi tersebut," tulis Pertamina Bina Medika IHC dalam keterangan resminya sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: 2 Apoteker Dipenjara karena Tak Bisa Baca Resep Obat, Inilah Beberapa Alasan Tulisan Dokter Sulit Dibaca

Lebih lanjut manajemen Pertamina Bina Medika IHC menjelaskan berkaitan dengan informasi harga yang tercantum, informasi tersebut bukan merupakan informasi resmi karena sampai hari ini, program vaksin corona yang berjalan adalah program vaksin pemerintah, diberikan secara gratis dengan menggunakan produk vaksin Sinovac.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden berkaitan dengan pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, IHC dan Grup RS di bawahnya tidak memiliki wewenang dalam pengadaan vaksin," tutur Manajemen Pertamina Bina Medika IHC.(*)

Baca Juga: Varian Virus Corona Makin Beragam, Apakah Gejala Covid-19 Tetap Sama?

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL