Sebab risiko hamil kembari dari program bayi tabung yang ternyata cukup besar.
"Tetapi sekarang trennya berbeda, tren layanan bayi tabung sekarang adalah dunia itu sekarang mensyaratkan single embryo transfer,"terang dr. Budi.
Baca Juga: Ibu Dengan Rahim Transplantasi Pertama Melahirkan Bayi Sehat di Turki
"Kenapa? Karena pada kehamilan kembar itu angka mortalitas atau angka kesakitan pada ibu hamilnya lebih tinggi, bayinya menjadi lebih kecil, dan kemudian lahirnya menjadi prematur, bisa darah tinggi, bayinya perlu dirawat di ICU dan sebagainya," tambahnya lagi.
Menurut dr. Budi saat ini target dari semua klinik bayi tabung adalah lahirnya bayi yang sehat bukan kembar.
Sehingga akan lebih baik jika mempertimbangkan risiko tersebut.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL