Find Us On Social Media :

GeNose C19 Temuan Anak Bangsa Mulai Banyak Digunakan Sebagai Alat Tes Covid-19, Makan Jengkol dan Merokok Bisa Kacaukan Hasil Tes

GeNose 19 merupakan screening kategori rapid test. Dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta.

"Kalau sebelumnya (deteksi GeNose C19) butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN, sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi," tutur  ketua tim peneliti, Prof. Dr. Kuwat Triyono,SU.

 

Alat ini telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.

 Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi alat ini mencapai 97%.  Penggunaan GeNose C19juga disebut lebih terjangkau bila dibandingkan dengan tes usap PCR.

Satu unit GeNose C19 diperkirakan seharga Rp 60 juta dan mampu melakukan 100 kali pemeriksaan. "Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya," kata Kuwat.

Namun beberapa pihak masih mempertanyakan, terutama apabila orang yang dites sebelumnya makan jengkol atau merokok. Apakah GeNose C19 masih bisa mendeteksi?

Penemu GeNose C19 Prof Kuwat Triyana dalam acara bincang-bincang Live Corona Update  Kumparan (05/02/2021)  menjelaskan, dari uji diagnostik GeNose C19 memang didapati hasil invalid pada orang yang sebelumnya mengkonsumsi jengkol atau merokok. Namun, hasil itu tidak semua invalid.

Baca Juga: Ramalan Fenomena Gunung Es Mulai Terbukti, Menteri Luhut Akui Ada 2 Juta Kasus Covid-19 Tidak Dilaporkan

Baca Juga: Giliran Berikutnya, BPOM Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19

"Beberapa data menunjukkan tren invalid.  Maka demi hasil yang maksimal, seseorang yang hendak dites memakai GeNose C19 disarankan untuk tidak merokok maupun mengonsumsi jengkol. Setidaknya dua jam sebelum tes dilakukan.