Find Us On Social Media :

Prediksi Akhir Pandemi Covid-19 Versi Media, Masuk Akal dan Optimis Bisa Dicapai

Kapan pandemi Berkahir? Ini Jawabannya.

GridHEALTH.id - Kapan pandemi Covid-19 berkahir?

Itu merupakan pertayaan favorit banyak orang di dunia.

Terlebih program vaksinasi Covid-19 kini telah dijalankan di banyak negara termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Satgas Covid-19 Singgung Ada Pandemi selama 43 Tahun: 'Jangan Tanyakan Kapan Pandemi Berakhir'

Vaksinasi sendiri diharapkan untuk bisa menekan kasus Covid-19, dan dunia cepat keluar dari pandemi Covid-19.

Tapi ternyata untuk keluar dan terbebas dari pandemi Covid-19, tidak sesederhana itu.

Untuk terbebas dari pandemi Covid-19, melansir Intisari-online.com (8 Februari 2020), yang mengitip dari Kontan, menurut Dr Anthony Fauci telah menyarankan pemberian vaksin Covid-19 kepada sekitar 70% hingga 85% cakupan populasi di tiap negara.

Sementara saat ini menurut data Bloomberg, vaksinasi Covid-19 yang diberikan di seluruh dunia, baru mencapai lebih dari 119 juta dosis.

Baca Juga: Jawaban Mengejutkan Prof. Wiku, Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19 Indonesia, Prihal Kapan Pandemi Berakhir

Menurut Strait Times, data Bloomberg Vaccine Tracker menunjukkan, beberapa negara membuat kemajuan yang jauh lebih cepat daripada yang lain, dengan menggunakan cakupan 75% populasi yang divaksin dua dosis sebagai target.

Israel, negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi di dunia saat ini, sedang menuju cakupan 75% populasi hanya dalam dua bulan.

Amerika Serikat, 11 lagi baru bisa memenuhui target 75% dari populasi.

Canada, untuk bisa mencapai cakupan 75% dari populasi membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Untuk Bayi Prematur, Penting Jangan Sampai Ditunda

Sementara China, menurut hitungan Bloomberg, akan membutuhkan 5,5 tahun untuk memenuhi cakupan vaksinasi 75% populasinya.

Itu pun jika kecepatan program vaksinasi seperti sekarang ini, yakni 1.025.000 dosis per hari.

Bagaimana dengan Indonesia?

Ternyata Indoensia disamakan dengan India dan Rusia.

Yang menurut data Bloomberg, kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menginokulasi populasi mereka jika mereka melanjutkan vaksinasi dengan kecepatan saat ini.

Bagaimana tidak, Indonesia kecepatan vaksinasi Covid-19 saat ini hanya 60.433 per hari.

Baca Juga: Akibat Merokok, Paru-Paru Dokter Tirta Serupa Orang 50 Tahun: 'Kena Covid-19 Auto Mokad'

Sementara Rusia lebih rendah lagi, sebanyak 40.000 vaksin per hari.

Karenanya, menurut Bloomberg, vaksinasi yang terjadi lebih cepat di negara-negara Barat, estimasi Bloomberg, dibutuhkan waktu tujuh tahun bagi dunia untuk melakukan vaksinasi Covid-19 yang mencakup 75% populasi dengan kecepatan vaksin seperti saat ini.

Ingin terbebas dari pandemi Covid-19? Ayo vaksin!

Vaksinasi melindungi orang dari Covid-19 dalam beberapa minggu setelah mendapatkan suntikan.

Tetapi jika hanya sedikit orang dalam komunitas yang divaksinasi, virus dapat terus menyebar tanpa terkendali.

Baca Juga: Ciri Kekurangan Vitramin B12 Bisa Dilihat dari Lidah, Glossitis Menyulitkan Saat Makan dan Bicara

Dengan semakin banyaknya orang yang mendapatkan vaksin, sekelompok orang mulai membangun pertahanan kolektif terhadap virus corona, sehingga infeksi tidak menyebar menjadi wabah.

Itulah yang dinamakan herd immunity.(*)

Baca Juga: Giliran Berikutnya, BPOM Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL