Find Us On Social Media :

Wanita Ilmuwan Turki Temukan Alat Untuk Mendeteksi Obat Palsu

Derya Cebeci, pakar kimia berasal dari Turki, penemu alat pendeteksi obat palsu.

Ia bekerja dengan memperoleh data pada tingkat molekuler menggunakan cahaya inframerah sebagai alat pemindaian kimia.

 

Data tersebut, diproses dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), digunakan untuk menentukan keaslian obat tersebut, memperoleh informasi dari database berbasis cloud.

Perusahaan berencana untuk mengirimkan perangkat tersebut ke lembaga penegak hukum di Turki, Kementerian Kesehatan, badan interpol obat-obatan dan narkotika,  European Medicines Agency (EMA), serta FDA dan perusahaan yang menangani layanan bea cukai.

Cebeci menyoroti sistem pelacakan obat yang ada di Turki yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yang memastikan akses ke obat-obatan asli, tetapi masalahnya masih ada di pasar produk makanan, suplemen, dan kosmetik.

“Di negara lain, seperti Amerika Serikat, kami melihat peningkatan produksi antidepresan palsu dan obat peningkat gairah seksual. Secara keseluruhan, obat yang paling banyak dipalsukan, atau lebih tepatnya bahan obat, adalah sildenafil, ”katanya, mengacu pada obat yang dijual dengan nama Viagra dan merek lain dan digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dan hipertensi arteri paru.

Dia mengatakan masalah obat palsu menyentuh setiap bidang dalam sistem perawatan kesehatan, memberikan contoh hydroxychloroquine, yang ketika disebut-sebut sebagai obat yang efektif melawan virus membuat versi palsu membanjiri pasar.

Obat lain dianggap palsu karena tidak memiliki zat aktif . “Tapi ini sebenarnya bentuk obat palsu yang paling tidak berbahaya. Yang lainnya menggunakan zat berbahaya seperti antibeku, bubuk kapur dan sibutramine," katanya.

Baca Juga: Setelah Prediksi Pandemi Pada 2015, Gates Minta Dunia Waspadai Bioterorisme

Baca Juga: Berani Lakukan Testing 12 Kali Lipat Standar WHO, Satgas Covid-19 Minta Daerah Belajar dari DKI

Cebeci memperingatkan bahwa sebagian besar produk yang mengaku sebagai suplemen diet online adalah palsu dan mendesak konsumen untuk tidak membeli produk secara online karena belum disetujui oleh otoritas kesehatan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL