Find Us On Social Media :

75% Tinta Tato Mengandung Karsinogen Bahan Kimia Beracun, Studi

Seorang seniman tato melukis desain tato dengan semboyan bahasa Inggris "jika Anda ingin menjadi kuat, belajarlah bertarung sendiri" di ruang tamunya di kota Hebron di Tepi Barat Palestina.

GridHEALTH.id - Tato bisa segera identik dengan campuran molekul beracun yang ditorehkan ke tubuh, menurut laporan baru yang dirilis oleh kelompok konsumen Prancis UFC-Que Choisir pada hari Kamis.

Kelompok tersebut memperingatkan adanya produk karsinogenik, neurotoksik atau sangat alergi  dalam tiga perempat tinta yang paling banyak digunakan oleh seniman tato. Surat kabar Prancis Le Monde Soir mengatakan dalam sebuah artikel (17/02/2021)

UFC-Que Choisir melakukan survei di mana mereka memeriksa 20 dari tinta tato yang paling banyak digunakan di negara Prancis dan menemukan hanya lima yang memenuhi standar.

Menurut UFC-Que Choisir, tinta yang diuji menimbulkan risiko kesehatan yang tinggi, bagi manusia karena adanya banyak bahan kimia berbahaya, yaitu karsinogen.

Kelompok tersebut mendesak Direktorat Jenderal Persaingan, Konsumsi dan Penindasan Penipuan dan Badan Keamanan Obat Nasional untuk segera menarik kembali dan menarik produk tersebut mengingat implikasi kesehatan.

Memperhatikan bahwa seniman tato pada umumnya memperhatikan standar kebersihan seperti mensterilkan peralatan mereka, mereka tidak memperhatikan bahan-bahan pada tinta, yang dalam beberapa kasus tidak terdaftar.

Baca Juga: Stok Darah di PMI Menipis, Mereka yang Bertato Tetap Bisa Donor Darah

Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru

Akibatnya, peraturan baru akan diberlakukan pada Desember 2021 yang akan mencakup komposisi dan label tinta tato yang diizinkan di pasaran.

Komisi Eropa menyoroti bahaya bertinta dalam laporan tahun 2016, memperingatkan bahwa tinta tato sering kali mengandung bahan kimia berbahaya termasuk logam berat dan pengawet.

Bahan kimia di dalam tubuh ini dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius, termasuk infeksi bakteri, seperti dilansir The Guardian (17/02/21)

Sebuah studi terpisah yang dikeluarkan sebulan sebelum laporan Komisi Eropa oleh pemerintah Australia mengungkapkan bahwa 22% dari tinta yang diuji mengandung senyawa kimia karsinogenik.

Baca Juga: Jerawat yang Tidak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes

Baca Juga: 7 Rempah Didalam Wedang Uwuh, Membantu Menuntaskan Gangguan Haid

Sementara survei 2017 oleh jurnal peer-review Scientific Reports memperingatkan bahwa partikel mikroskopis dari tinta tato dapat bermigrasi ke dalam tubuh dan berakhir di kelenjar getah bening. (*)

#berantasstunting#hadapicorona #bijakGGL