Untuk mencegah terbentuknya reaksi ketidakcocokan antara rhesus ibu dan janin, dokter akan memberikan suntikan anti-D atau injeksi immunoglobulin.
Suntikan anti-D ini hanya bersifat mencegah terbentuknya antibodi dan melindungi sel darah merah janin, bukan untuk menghilangkan antibodi dalam tubuh ibu hamil.
Immunoglobulin disuntikkan ke otot lengan atau bokong.
Baca Juga: Tanda-tanda Seorang Mengalami Hipersomnia, Sering Ngantuk Tiba-tiba di Siang Hari
Efek sampingnya mungkin termasuk nyeri di tempat suntikan dan sedikit demam.
Sementara, obatnya juga bisa disuntikkan lewat pembuluh darah.
Selanjutnya, dokter akan terus memantau perkembangan janin dengan tujuan mengantisipasi terjadinya kelainan darah akibat ketidakcocokan rhesus.
Jika terdeteksi adanya kelainan darah seperti anemia, janin perlu diberi transfusi darah.