GridHEALTH.id - Investigasi WHO di China yang belum lama usai, masih menjadi perbincangan hangat.
Sebab banyak yang tidak percaya dan sangsi atas apa yang sudah disampaikan ilmuwan WHO setelah melakukan investigasi di China.
Sebenarnya yang merasakan hal tersebut tidak saja masyarakat dunia.
Ilmuan WHO sendiri pun, tak terkecuali mereka yang kemarin melalukan penelitian di China, merasa tidak percaya dan masih penasaran dengan hasil yang didapatkan.
Karenanya disebutkan ilmuwan WHO yang kemarin berangkat ke China belum menyerah untuk melakukan investigas, dan minta WHO memberangkatkan mereka kembali, dan akan langsung fokus menginvestigas Wuhan.
Karena diyakini Wuhan adalah tempat pertama terlahirnya virus corona yang kini menyengsarakan seluruh dunia.
Menurut Peter Daszak, yang diberitakan CNN, dirinya dan tim kini sudah mempunyai target fokus investigas ke dua masalah penting;
Baca Juga: Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 1 dari 5 Kematian Secara Global
Pertama, infeksi pertama kali di Wuhan.
Kasus infeksi pertama di Wuhan sangat penting untuk diteliti, karena China selalu tidak transparan dalam hal ini.
Infeksi Covid-19 pertama di Wuhan ditemukan pada 8 Februari 2019. Identitas orang ini tidak dipublikasikan.
Namun, seorang anggota tim investigasi WHO mengungkapkan, pria tersebut adalah pria yang bekerja di kantoran, berusia sekitar 40 tahun, tinggal di Wuhan bersama istri dan anak-anaknya.
Selama pertemuan dengan WHO, "pasien 0" di Wuhan ini mengaku orang tuanya sering pergi ke pasar hewan di Wuhan.
Menurut Pak Daszak, hal ini menunjukkan banyaknya pasar yang menjual makanan segar di Wuhan, tidak hanya pasar Hainan.
Namun, tim investigasi WHO tidak diberikan informasi rinci tentang pasar yang biasa dikunjungi oleh orang tua "pasien 0" itu.
"Pakar China meyakinkan kami bahwa orang tua dari 'pasien 0' negatif untuk Covid-19," kata Daszak.
Tapi menurut Daszak, "Jika menurut Anda seseorang negatif virus, Anda tidak perlu melacak keterpaparannya. Namun, kasus "0 pasien" Wuhan adalah pengecualian."
Baca Juga: Statistik WHO, Kanker Payudara Paling Sering Terjadi Secara Global
Daszak pun menambahkan "pasien 0" di Wuhan membenarkan dirinya tidak ada hubungannya dengan pasar makanan laut Hainan.
Kedua, sumbernya atau hewan asli yang dijual di pasar hewan basah di Wuhan, China.
Menurut CNN, tim investigasi WHO juga akan mengusulkan lebih banyak penelitian tentang rantai pasokan makanan untuk pasar makanan laut Hainan dan Wuhan.
"Kami ingin mengunjungi peternakan secara langsung, melakukan tes Covid-19, menguji antibodi terhadap penduduk desa dan mewawancarai mereka. Kami juga ingin menyelidiki lebih lanjut apakah telah terjadi wabah Covid-19 di Wuhan," kata Daszak.
Perlu diketahui, di Yunnan ditemukan strain virus Corona yang sangat mirip dengan Covid-19.
Baca Juga: Psikolog; Pertimbangan Ririe Fairus Gugat Ayus Banyak, dan Dia Menyalahkan Diri Sendiri
Daszak mengatakan bahwa Covid-19 berpindah dari peternakan di Cina selatan ke pasar Hainan adalah salah satu hipotesis penting untuk menjelaskan asal mula penyakit.
Peter Embarek pemimpin kelompok investigasi asal Covid-19 WHO, mengatakan bahwa para ilmuwan dunia perlu mengkaji lebih jauh, secara teoritis, makanan beku adalah sumber penyebaran Covid-19.(*)
Baca Juga: Kementerian Sosial Hentikan Santunan Ahli Waris Korban Meninggal Covid-19
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL