Find Us On Social Media :

Edhy Prabowo dan Juliari Batubara Jadi Tahanan KPK yang Duluan Disuntik Vaksin Covid-19, Ahli Epidemiologi Protes

Tahanan KPK, Edhy Prabowo dikabarkan mendapatkan vaksin Covid-19 duluan.

"Tentu menandakan beberapa hal, pertama bahwa strategi dari program vaksinasi ini tidak betul-betul berbasis pada pendekatan public health yang menyasar kelompok yang prioritas dalam hal ini tenaga kesehatan selesaikan, lansia, dan komorbid," ujarnya.

Dicky mengatakan adanya ketidaksetaraan ini akan memunculkan kesan buruk terhadap manajemen vaksinasi.

"Kecuali ini diberlakukan misal pada semua lansia, jadi yang di tahanan juga kena, itu bisa dipahami. Tapi kalau satu saja lokasi rutan ataupun lapas, ini tentu tidak bisa diterima secara pendekatan strategi prioritas, ada diskriminasi di situ, ada ketidaksetaraan," lanjutnya.

Baca Juga: New England Journal of Medicine Sebut Vaksin Pfizer 94 Persen efektif, BPOM Nyatakan Sinovac Hasilkan 23 Lebih Banyak Anti Bodi

Dicky juga menilai sumber data vaksinasi saat ini masih lemah.

"Dan ini akan kontraproduktif, akan menjadi berita yang bisa menimbulkan kesan buruk di publik, pengaruh yang menganggap adanya kongkalikong dan negosiasi, ini tentu mencederai program vaksinasi kita ini selain yang kasus selebgram itu. Inilah salah satu yang menjadi catatan kenapa saya menekankan bahwa program vaksinasi itu begitu penting datanya bersumber dari bawah, jadi manajemen vaksinasi ini masih lemah," ujarnya.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono pun tak ketinggal menyoroti kabar vaksinasi terhadap Juliari, Edhy, dan para koruptor lainnya tersebut.

Baca Juga: Ada Ancaman Penularan Virus di Pasar Tradisional Indonesia, Ahli Epidemiologi: Terutama di Pasar Basah yang Menjual Hewan'