"Dibuka seluruhnya serentak, tapi dengan bertahap dan tidak tatap muka murni," kata Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Jumeri, dilansir dari Kumparan.com (25 Februari 2021.
Apakah itu tatap muka tidka murni?
Yakni tidak semua murid datang ke sekolah atau tatap muka, ada sebagian yang juga tetap ikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Misalnya separuh kelas, seminggu anak sekolah 2-3 hari saja dan dengan prokes ketat," ujar Jumeri.
Tapi pembukaan kembali sekolah di Juli 2021 ini, walau serentak, tapi tidak semua daerah bisa melakukannya.
Pembukaan sekolah harus juga merujuk pada daerah yang sudah memungkinkan, sesuai SKB 4 Menteri (memenuhi kriteria epidemilogis dan sarana prasarana).
Tapi pada Juli 2021 besok saat sekolah mulai dibuka, "Nanti kalau ortu masih khawatir anak-anaknya bisa tidak masuk ke sekolah atau tetap PJJ. Ini blended learning, campuran tatap muka dan jarak jauh, belum murni tatap muka. Prokesnya juga ketat," jelas Jumeri.