Find Us On Social Media :

Serupa dengan GeNose, SpiroNose di Belanda Dihentikan untuk Tes Covid-19, Hasilnya Keliru

Kiri GeNose dan Kanan SpiroNose

GridHEALTH.id - Salah satu alat dan cara deteksi infeksi Covid-19 karya anak bangsa adalah GeNose.

GeNose mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem.

Baca Juga: GeNose Mulai Dipakai Di Tempat Umum, Pakar Epidemiologi UI Beri Imbauan

Inovasi GeNose dikerjakan bersama dengan spirit gotong-royong yang meliputi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM, yaitu: Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si (FMIPA); dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A, M.Sc., Ph.D. (FKKMK); Dr. Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA); dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D (FKKMK) dan para mitra industri strategik yang berkomitmen dalam penghiliran hasil riset dan inovasi kampus.

Uji profiling (kalibrasi) GeNose, melansir ugm.ac.id (13 September 2020), sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta.

Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Baca Juga: Dibanderol Rp 62 Juta per Unit, GeNose Resmi Digunakan sebagai Alat Deteksi Covid-19, Biaya Pemeriksaan Lebih Murah Dibanding Swab

Selanjutnya, “GeNose” memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.

Keandalan alat, keakurasian data, dan kesahihan metoda yang diterapkan diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi “GeNose” bagi kepentingan masyarakat luas.

Tapi Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menolak untuk mengomentari penggunaan GeNose di turnamen pramusim Piala Menpora 2021, sebelum ada bukti ilmiah tentang efektivitas alat tes COVID-19 buatan UGM itu.

"Saya tidak bisa menjawab sampai bisa ditunjukkan ini, lho, bukti ilmiahnya," ujar Zubairi dilansir dari Antara (25 Februari 2021).

Baca Juga: Universitas Trisakti Perlihatkan Hasil Tes Covid-19 Menggunakan GeNose, Ini Hasilnya

Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pun mengaku tidak memiliki data ilmiah mengenai GeNose.

Padahal, Zubairi menegaskan, apapun yang berkaitan dengan kesehatan manusia, termasuk alat untuk mengecek COVID-19 seperti GeNose, idealnya harus melewati kajian ilmiah sebelum digunakan secara luas di ruang publik.

"Terus terang saya tidak tahu sudah ada uji klinisnya atau belum. Bagaimana hasilnya, saya juga tidak mempunyai datanya," tutur dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Baca Juga: Sultan Jogja Bangga, Izin Edar Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose Akhirnya Keluar, Siap Dipasarkan

Terlepas dari itu, Belanda sendiri mempunyai alat deteksi Covid-19 serupa dengan GeNose, namanya SpiroNose.

SpiroNose diklaim akurat. Namun setelah pemakaian, sejumlah orang dinyatakan negatif untuk virus Corona melalui tes SpiroNose tetapi kemudian dinyatakan positif menggunakan tes PCR.

Karenanya, melansir RRI.Co.id (25 Februari 2021), Badan Kesehatan Regional Belanda menghentikan menggunakan tes virus Corona melalui napas.

Alat deteksi Corona ini dihentikan penggunaannya usai ditemukan hasil yang keliru.

Baca Juga: Mulai Sesuaikan Isi Vaksin Covid-19 dengan Varian Virus Corona yang Muncul, Moderna Rilis 'South African Variant'

Padahal rencananya SpiroNose seharusnya diluncurkan di seluruh negeri dalam beberapa bulan mendatang.

"Tidak ada tes yang 100 persen dapat diandalkan tetapi karena kami ingin memastikan yang kami bisa, kami berhenti menggunakannya untuk sementara," kata Juru Bicara Dewan Kesehatan Regional Belanda seperti yang dikutip Dutch News, Kamis (25/2/2021).(*)

Baca Juga: Tak Ada Laporan Data Rapid Diagnostic Test Antigen Harian, Satgas Covid-19 Angkat Bicara: 'Sudah Mulai'

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL