"Ini menggiurkan dan menarik, tetapi tidak sepenuhnya 100% lengkap. Yang perlu kami konfirmasi adalah bahwa ada manfaat klinisnya," kata Carl Dieffenbach, direktur Divisi AIDS di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Menariknya, molnupiravir menyerang sebagian dari virus corona yang membantunya berkembang biak, alih-alih menargetkan protein lonjakan yang menonjol dari permukaan virus.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol di Usia Batita, Begini Caranya
Baca Juga: Penyakit Tidak Menular Jadi Gangguan Kronis, Gula Dituding Jadi Penyebab
Menurut pembaruan terbaru, ada lebih dari 117 juta kasus positif Covid-19 di seluruh dunia, dan beberapa negara termasuk Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda lonjakan kasus lagi setelah menunjukkan tanda-tanda perataan kurva. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL