GridHEALTH.id - Beban kesehatan akibat Penyakit Ginjal Kronis (PGK), termasuk diantaranya keluhan dan komplikasi akibat penurunan fungsi ginjalnya, serta pengobatannya (mencakup obat, pembatasan cairan dan diet, hingga terapi pengganti ginjal) dapat menurunkan kualitas hidup tidak hanya pasien, namun juga pendamping/keluarga pasien.
Penurunan kualitas hidup pasien dan/atau keluarganya secara umum akan berdampak pada luaran/outcome klinis dari pasien serta kepuasan pasien atas pengobatan.
Karena itu, pengelolaan pasien dengan PGK tidak hanya terbatas pada aspek medis namun juga harus mempertimbangkan penilaian atas harapan, tujuan serta target pengobatan dari pasien dan/atau keluarganya.
Untuk itu perlu didiskusikan bersama antara dokter dan pasien untuk mengidentifikasi prioritas, nilai sosial dan tujuan hidup masing-masing pasien untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit ginjal.
Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH menyatakan bahwa, “Sekitar sepertiga pasien dengan PGK belum mengetahui benar mengenai penyakitnya, progresifitas/perjalanan penyakitnya serta modalitas terapi yang ada setelah mengalami penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) atau gagal ginjal terminal.
Baca Juga: Hati-hati, Kurang Air Minum Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis
Umumnya pasien datang dalam kondisi yang sudah lanjut, dimana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan telah terjadi komplikasi akut dari PGK itu sendiri sehingga pilihan pengobatan yang ditawarkan saat itu juga terbatas,” katanya pada peringatan Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day atau WKD) pada 11 Maret 2021.
Aida menekankan pentingnya edukasi mengenai penyakit ginjal, komplikasi, tatalaksana dan pilihan pengobatan pada pasien PGK sebelum mencapai PGTA.
Pasien dan/atau keluarganya harus dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan atas kondisi kesehatannya dengan mengedepankan peran, nilai, prioritas serta tujuan dari pasien itu sendiri. Pendekatan ini disebut dengan Patient-Oriented Outcomes.
Ia juga menambahkan banyak manfaat yang didapat dengan mengedepankan kualitas hidup pasien dalam pengelolaan pasien PGK.
“Pasien dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pengobatan penyakit ginjal yang dideritanya mempunyai kepatuhan berobat dan luaran klinis yang lebih baik, hingga pengeluaran biaya pengobatan yang lebih sedikit.
Strategi yang digunakan dalam upaya mencapai keberhasilan pengobatan berbasis Patient-Oriented Outcomes ini berbasis pada kemitraan, pemberdayaan pasien dan pendekatan berbasis kekuatan."