"Vaksinasi HPV direkomendasikan sebagai upaya pencegahan primer. Vaksin HPV dapat diberikan kepada wanita dan pria, serta para pasangan yang memiliki rencana untuk membangun keluarga yang sehat karena infeksi HPV juga berisiko untuk kesehatan janin,” ungkap dr Diana.
Apalagi kanker serviks juga dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan karena inkubasi HPV tidak menunjukkan gejala apapun dan butuh waktu lama.
Bahkan dapat lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks.
Aryanthi Baramuli Putri, SH., MH Ketua Umum CISC dan Penggagas KICKS menambahkan, “Melakukan vaksinasi HPV sangatlah penting, karena virus ini dapat dicegah."
Baca Juga: Tiga Jenis Kejadian Kanker Pada Wanita, Deteksi Dini Bisa Hindari Kematian
Vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama khususnya bagi perempuan dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV.
"Penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama secara berkesinambungan dalam upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif untuk penanggulangan kanker yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, diketahui vaksin HPV idealnya memang disuntikan pada orang yang masih muda atau berumur di bawah 26 tahun dan belum aktif secara seksual.
Namun pertanyaan kemudian muncul, bagaimana jika mereka yang sudah menikah dan aktif secara seksual ingin mendapatkan suntikan vaksin HPV? Masih efektifkah vaksin tersebut?