“Karena gendang telinga sangat halus, maka gampang pecah, terutama jika cotton buds tidak sengaja terdorong terlalu dalam,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa intervensi yang tidak diinginkan tersebut dapat menyebabkan trauma pada telinga dan membuatnya berdarah.
Bagi mereka yang mengalami penumpukan kotoran dalam jumlah banyak, kunjungan sederhana ke dokter dapat mengatasi masalah tersebut.
Dokter dapat membersihkan telinga yang kotorannya menumpuk dengan mesin pengisap. Untuk pembersihan sehari-hari, cukup waslap di bagian luar telinga setelah mandi untuk melembutkan kotoran sudah lebih dari cukup.
Sementara itu dari segi lingkungan, cotton buds berakhir di tempat pembuangan sampah atau di laut, melukai hewan serta menyebabkan polusi yang meluas.
Mengingat jutaan orang menggunakan benda ini setiap hari, jumlah limbah yang dihasilkan mencapai ribuan ton.
Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Sistem Imunitas dan Memperpendek Umur
Baca Juga: Usia Berapa Anak Memulai Toilet Training? Ini Kata Psikolog Anak
Pilihan yang dapat digunakan kembali dan lebih ramah lingkungan ada di luar sana, tetapi tetap, mengingat pengaruhnya terhadap kesehatan kita, menggunakan cotton buds sebaiknya untuk seni dan kerajinan, tata rias dan pembersihan rumah, bukan untuk membersihkan telinga. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL