Find Us On Social Media :

Penyakit Silent Killer yang Diderita Anton Medan, Sosok Preman Insaf yang Berubah Jadi Mubalig

Anton Medan dikabarkan meninggal akibat menderita stroke dan diabetes.

GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari Anton Medan, sosok preman insaf yang berubah menjadi seorang mubalig.

Dimana ia dikabarkan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021).

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembing Putra.

Diketahui Anton Medan sendiri sempat menjadi Ketua Umum PITI.

Sebelum insaf dan menjadi mualaf, pria bernama asli Tan Hok Liang itu juga dikenal sebagai sosok pribadi yang lekat dengan dunia kejahatan.

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Oncom dan Tempe Rupanya Mampu Tangkal Penyakit The Sillent Killer

Anton Medan diketahui pernah menjadi preman, perampok dan juga bandar judi.

Sampai akhirnya ia masuk Islam pada 1992 dan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.

Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat.

Terkait penyebab meninggalnya Anton Medan, Ipong mengatakan seniornya itu wafat karena menderita komplikasi penyakit kronis yang juga dikenal sebagai penyakit 'silent killer'.

"Meninggal dunia karena stroke dan diabetes," ujar Ipong seperti dilansir dari Kompas.com (15/3/2021) sore.

Sementara itu, jika ditilik dari sisi medis kedua penyakit tersebut memang dikenal sebagai penyakit silent killer.

Dimana penderitanya penyakit ini umumnya tak menunjukan gejala.

Baca Juga: Belum Bisa Bicara meski Sembuh dari Covid-19, Paru-paru Aliff Alli Kini Dipenuhi Cairan, Kuasa Hukum: 'Bawaan Vape'

Atau terkadang muncul dengan gejala yang seringkali luput dari perhatian.

Padahal, jika tak segera ditangani kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen dan merengut nyawa.

Menurut American Heart Association, stroke terjadi ketika bagian otak kekurangan oksigen dan nutrisi, menyebabkan sel-sel otak mati.

Biasanya hal ini berkaitan erat dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi ini diketahui merusak arteri di seluruh tubuh, menciptakan kondisi di mana pembuluh darah dapat pecah atau menyumbat lebih mudah.

Baca Juga: Stroke Masih Penyebab Penyakit Degeneratif yang Utama, Ini Gejalanya

Arteri yang melemah di otak, akibat tekanan darah tinggi, menempatkan pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi.

Penyakit stroke umumnya memang di derita oleh mereka yang berusia lanjut dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Sementara itu, dilansir dari Mayo Clinic diabetes sendiri adalah penyakit di mana tubuh tidak mampu membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan jumlah normal insulin dengan benar.

Baca Juga: Makin Banyak Wanita Muda Terkena Penyakit Jantung Akibat Diabetes

Sedangkan insulin sendiri adalah hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah, dimana tingkat gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh.

Diabetes yang tak terkontrol berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting tubuh seperti jantung, liver, dan ginjal.

Komplikasi diabetes pada organ-organ tersebutlah yang biasanya sering membuat pasien meninggal dunia.(*)

Baca Juga: Penyakit Tidak Menular Jadi Gangguan Kronis, Gula Dituding Jadi Penyebab

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL