GridHEALTH.id - Pada masa awal kehamilan, kita mungkin akan dihadapkan akan potensi mual dan muntah yang hebat.
Dikenal dengan sebutan morning sick, mual dan muntah dalam kehamilan memengaruhi 50% wanita, dan dapat terjadi kapan saja sepanjang hari.
Hal ini diperkirakan terjadi karena semua perubahan hormonal, dan untungnya biasanya hal itu akan membaik pada minggu ke 12-14.
Namun, pada 1-3% kehamilan, mual dan muntah ini menjadi sangat parah dan melemahkan. Hal ini sering kali disebut dengan hiperemesis gravidarum (HG).
Baca Juga: Tak Hanya Untuk Meringankan Mual Ibu Hamil, 6 Khasiat Mangga Muda Ini Sungguh Tak Terduga
Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang mempengaruhi berbagai area kesehatan wanita, termasuk homeostasis, elektrolit, dan fungsi ginjal.
Hal ini juga mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan pada janin.
Penelitian terbaru sekarang memberikan pedoman tambahan untuk perlindungan dan bantuan dari hiperemesis gravidarum.
Perubahan pola makan dan gaya hidup ibu dapat memiliki efek perlindungan.
Baca Juga: Kondisi Terkini Doni Monardo Pasca Donor Plasma Konvalesen, Ini Pengakuannya
Metode pengobatan dan pencegahan dan pengobatan termasuk suplemen nutrisi dan metode alternatif, seperti hipnosis dan akupunktur, serta farmakoterapi.
Hiperemesis gravidarum diketahui berpotensi mengancam jiwa, ibu hamil yang mengalami ini membutuhkan perawatan rumah sakit.
Mereka mungkin membutuhkan cairan infus untuk mengobati dehidrasi, atau perlu diberikan obat yang efektif.
Baca Juga: Pasien Hepatitis A, Benarkah Tak Harus Dirawat di Rumah Sakit?
Hal itu dapat menyebabkan gangguan besar pada rutinitas dan kualitas hidup, terutama jika mereka bekerja atau memiliki anak lain yang harus dijaga.
Ibu hamil dengan HG mungkin khawatir kondisinya akan membahayakan bayinya.
Memang ada risikonya, yaitu bayi mungkin terlahir dengan berat badan lahir rendah. Tapi itu jika HG yang dialami sampai membuat berat badan ibu hamil turun drastis.
Baca Juga: KSAD Andika: Kakak Aprilia Manganang Juga Mengidap Hipospadia, Perlu Jalani Corrective Surgery
Dilansir dari dietinpregnancy.co.uk, penelitian menunjukkan sejumlah penyebab hiperemesis gravidarum berikut ini.
- Kadar tinggi hormon seks estrogen dan progesteron, dan hormon kehamilan HCG.
Baca Juga: Mual dan Muntah saat Hamil, Ternyata Jadi Tanda Anak Miliki IQ Tinggi!
- Mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya, atau riwayat keluarga hiperemesis gravidarum.
- Memiliki kesadaran akan faktor risiko dapat membantu kita mempersiapkan mental untuk kehamilan berikutnya.
- Obesitas memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih pada awal kehamilan kita.
Jika berpikir untuk memiliki bayi, menurunkan berat badan sebelum mencoba untuk hamil adalah hal yang bermanfaat, dan dapat mengurangi kemungkinan kita terkena hiperemesis gravidarum.
- Kekurangan vitamin B6.
Jika mual dan muntah kita tidak sembuh dengan metode alami dan perubahan pola makan, langsung konsultasikan kepada dokter tentang resep obat antimual yang bisa dikonsumsi.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL