Find Us On Social Media :

Cara Mengatasi Diare Pada Bayi di Rumah, Hal-hal Berikut Ini Perlu Diperhatikan

Atasi diare pada bayi

GridHEALTH.id - Saat anak kita menderita diare atau muntah, dia bisa kehilangan cairan tubuh dengan cepat dan mengalami dehidrasi.

Seteguk kecil air setiap beberapa menit berhasil dengan baik, tetapi jika terjadi diare parah, cukup banyak cairan yang dapat hilang dalam waktu singkat.

Oralit yang diberikan pada saat seperti itu dapat melindungi bayi kita dari dehidrasi dan efek seriusnya.

Dilansir dari caringforkids.cps.ca dalam artikel 'Dehydration and diarrhea in children: Prevention and treatment', diare merupakan masalah yang sangat umum terjadi pada bayi dan anak-anak.

Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Anak Melemah Saat Musim Pancaroba, 5 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Solusinya

Biasanya ringan dan singkat. Diare 'akut' berlangsung kurang dari 1 minggu, dan tidak lebih dari 14 hari.

Seorang anak mengalami diare jika buang air besar lebih banyak dari biasanya, dan jika tinja kurang terbentuk dan lebih encer.

Terkadang anak diare mengalami gejala lain, seperti demam, nafsu makan hilang, mual, muntah, sakit perut, kram, serta ada darah dan atau lendir saat buang air besar.

Diare bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik karena dapat menguras air dan garam dari tubuh anak.

Jika cairan ini tidak segera diganti, anak kita bisa mengalami dehidrasi dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Kuman diare mudah menyebar dari orang ke orang, dan terutama dari anak ke anak. Mereka biasanya menyebar dengan cepat di antara anak-anak yang belum belajar menggunakan toilet.

Tanda-tanda awal dehidrasi pada bayi dan anak kecil bisa dilihat dari beberapa gejala berikut ini yang dilansir dari fda.gov dalam artikel 'How to Treat Diarrhea in Infants and Young Children'.

Baca Juga: Diare? Racik Daun Biji Untuk Menetralisirnya Terbukti Manjur

- Detak jantung lebih cepat dari biasanya.

- Bibir, mulut dan lidah kering.

- Tidak ada air mata saat menangis.

- Tidak ada popok basah selama 3 jam atau lebih.

Nanti dalam proses dehidrasi, anak mungkin mengalami hal-hal berikut ini.

- Mata cekung, pipi, atau titik lunak di bagian atas kepala.

- Kantuk dan mudah tersinggung (rewel).

Dehidrasi parah dapat menyebabkan kejang, koma, kegagalan organ, dan, dalam keadaan yang jarang, kematian.

Cara Mengatasinya

Anak-anak penderita diare perlu tetap minum dalam jumlah yang tepat untuk menghindari dehidrasi.

Jika kita menyusui, tetap menyusui sesuai permintaan. Kita juga dapat menawarkan anak makanan yang biasa dia makan.

Baca Juga: Dianggap Dapat Menangkal Covid-19, Jambu Kristal Ternyata Bisa Atasi Batuk dan Flu hingga Tekanan Darah Tinggi

Jika kita masih memberi susu formula, jangan encerkan susu formula. Lanjutkan pemberian susu formula dan berikan anak Anda makanan yang biasa dia makan.

Jika tidak sedang menyusui atau memberi susu formula, berikan anak variasi cairan lebih sering, selain makanan yang biasa mereka makan.

Pada usia berapa pun, jika anak tidak mengonsumsi cairan lain dengan baik, tawarkan larutan rehidrasi oral (ORS) atau yang dikenal dengan oralit, selain rekomendasi pemberian makan di atas.

Larutan rehidrasi oral (ORS) atau oralit adalah campuran air, garam dan gula dalam jumlah tertentu. Larutan ini dapat diserap bahkan saat anak mengalami diare atau muntah dalam jumlah besar.

Oralit tersedia di apotek dalam sediaan siap konsumsi. Cara terbaik adalah membeli oralit yang sudah dicampur.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL