GridHEALTH. id -Insiden kanker kolorektal di Indonesia berdasarkan data Globocan 2012 sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker. Saat ini, kanker kolorektal di Indonesia menempati urutan nomor 3.
Menurut Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM, Sekitar 70% kasus KKR dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk kebiasaan makan, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol.
Sekitar 25% dari kasus KKR memiliki kecenderungan genetik, dan 5% dari pasien KKR memiliki faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya.
" Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua terbanyak (terlepas dari gender) di Amerika Serikat.
Data WHO memperkirakan ada 1.849.518 kasus baru KKR dan 880.792 kematian terkait KKR pada tahun 2018," kata Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUIRSCM pada Virtual Media Briefing yang berjudul Apa dan Bagaimana Personalised Medicine Dalam Kanker Kolorektal yang diselenggarakan oleh Eugenia Communications (26/01/2021).
Baca Juga: Stadium Kanker Usus Besar, Pengobatan Disesuaikan dengan Tahapan
Baca Juga: Pasien Kanker Aman Menerima Vaksin Covid-19, Kata Onkologis di Turki
Kanker kolorektal adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus).
Source | : | webinar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar