Find Us On Social Media :

Update Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga Surabaya, Serupa dengan Vaksin Sinovac

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Unair telah memasuki uji pre klinik pada hewan.

GridHEALTH.id - Rektor Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Mohammad Nasih memberikan update terbaru perihal vaksin virus corona (Covid-19) yang tengah mereka kembangkan.

Menurutnya vaksin buatan Unair kini sudah masuk pada tahapan uji pra-klinis atau uji coba pada hewan.

Dimana pihak Unair menargetkan tahapan ini akan tuntas dalam waktu 3 bulan.

Selanjutnya bila tak ada masalah akan dilanjutkan ke tahapan uji coba pada manusia atau uji klinis.

Baca Juga: Wamenkes Sebut Tingkat Perlindungan Vaksin Covid-19 Sinovac Cuma 65,3%

"Kita akan melakukan uji klinik ini tiga bulan. Karena harus diikuti terus semuanya. Tapi mudah-mudahan nanti ada hasilnya."

"Dimana nanti Juni selesai, kemudian Juni- Desember dilakukan pre-klinik selama 6 bulan."

"Jika semuanya lancar kita akan langsung evaluasi di tiga bulan pertama," ujar Nasih.

Ia mengatakan perkembangan tahapan vaksin Covid-19 buatan Unair dipantau langsung oleh BPOM dan Kementerian Riset dan Teknologi Badan Riset Inovasi Nasional (Kemneristek Brin).

Nasih juga berujar, langkah pendekatan dalam pebuatan vaksin Unair serupa dengan pengembangan vaksin Sinovac dengan pendekatan inactivated virus.

Baca Juga: Diungkap Peneliti Eijkman, Vaksin Nusantara Terawan Ternyata Sudah Pernah Digunakan Untuk Terapi Kanker

Diketahui inactivated virus merupakan vaksin yang berasal dari virus yang dilemahkan tanpa ada campuran bahan lain.

Menurut penjelasan artikel berjudul "HOW VACCINES WORK" yang dikutip dari publichealth.org (22/11/2019), meski vaksin ini berasal dari virus yang mati, namun sistem kekebalan tubuh masih bisa belajar dari antigennya.

Sehingga nanti antibodi yang tercipta bisa melawan virus tersebut di masa depan.

Baca Juga: Setelah Riset Vaksin Nusantara Terawan Distop, DPR Keukeuh Minta Dilanjutkan Karena Satu Hal Ini

Keuntungan dari jenis vaksin ini diantaranya bisa disimpan dengan mudah dan juga dinilai lebih aman karena tidak berisiko membuat virus atau bakteri bermutasi kembali ke bentuk penyebab penyakitnya.

Namun jenis vaksin ini memiliki kekurangan membutuhkan beberapa dosis suntikan untuk benar-benar merangsang antibodi.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Diproduksi Jutaan, WHO Sesalkan Negara Miskin Tidak Kebagian

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Harbuwono sebelumnya meminta masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

dr. Dante menyebut, vaksinasi tak membuat seseorang seketika kebal terhadap virus.

Karenanya imbauan untuk disiplin menjalankan 3m yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan baiknya tidak diabaikan begitu saja.(*)

Baca Juga: Dapat 'Lampu Hijau' dari MUI, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Siap Diedarkan di 6 Provinsi

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL