Masih menurut Menkes, "Setiap pandemi kalau mau menang cuma ada satu cara mengurangi laju penularan, kita harus mengubah perilaku dengan protokol kesehatan, infrastruktur 3T yang baik, dan jika ada yang harus diketahui cara merawatnya seperti apa," katanya.
Sebenarnya, Budi mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah memberikan cara yang sederhana yakni dengan mengurangi laju penularan sehingga jumlah orang terkena tidak meluas dan tetap berada di bawah kapasitas fasilitas kesehatan yang ada.
Caranya dengan mengidentifikasi siapa yang terkena, telah menularkan ke siapa aja, dan dilakukan isolasi.
"Covid-19 saya dengar hanya 14 hari, tetapi dari 1-5 hari nularinnya tidak karuan. Kemudian 5-10 hari juga masih bisa menularkan," katanya.
Prihal Covid-19 ini, Menkes Budi mengatakan "Covid-19 ini, virusnya namanya Sars Cov 2. Kenapa Sars Cov 2?, karena ada virus namanya Sars Cov 1. Jadi, anaknya Sars Cov 1 meruak di dunia 17 tahun kemudian," ujar Budi dalam pemaparannya di Webinar Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia bersama MWA Universitas Indonesia, Kamis (25 Mei 2021).
Baca Juga: Burnout Syndrome Dampak Negatif Mengerikan Bagi Para Pekerja Keras dan Gila Kerja
Kita di Indonesia juga dunia, selama 17 tahun itu tidak melakukan apapa, untuk hadapi serangan virus yang saat ini terjadi.
Karenanya tidak heran Covid-19 kali ini melenyapkan jutaan nyawa manusia.
Menkes Budi pun kasus pandemi bukan terjadi kali ini saja. Ia mencontohkan, virus lain, misalnya, blackdeath, HIV, Ebola juga menewaskan ratusan juta jiwa.
Baca Juga: Update Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga Surabaya, Serupa dengan Vaksin Sinovac