Find Us On Social Media :

Peringatan Tegas Ahli Epidemiologi Pada Turunnya Kasus Covid-19 di Indonesia yang Diumumkan Jokowi

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman.

Jika melihat kondisi Indonesia yang di mana tingkat positivity rate masih di atas 10 %, meski terjadi penurunan kasus harian, menurut Dicky, kondisi itu belum dapat dikatakan telah melewati puncak pandemi.

"Jauh lebih banyak kasus infeksi di masyarakat yang tidak terdeteksi. Jadi bagaimana kita mengatakan bahwa kita sudah mencapai puncak?" ungkapnya.

Lebih jauh, menurutnya, Indonesia juga akan melewati puncak pandemi yang berbeda waktunya di setiap daerah.

Baca Juga: Catat Rekor Lebih dari 14 Ribu Kasus Baru Covid-19, Epidemiolog: Ini Belum Puncak Corona, Jangan Kaget Kalau 30 Ribu

Hal ini tergantung pada program testing, tracing, dan treatment (3T) serta strategi protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) yang dilakukan pemerintah daerah (pemda) masing-masing.

Di sisi lain, Dicky juga mengingatkan meski Indonesia atau negara lainnya sudah melewati puncak pandemi, bukan berarti virus corona sudah hilang.

Hal ini dikarenakan, istilah melewati puncak pandemi hanya untuk menilai bahwa suatu negara sudah berhasil mengendalikan pandemi berkat testing dan tracing-nya yang sudah memadai.

Baca Juga: Maret Hingga Desember 342 Nakes Indonesia Gugur Akibat Covid-19, Kasus Harian Nasional dari 6000 Lompat Menjadi 8300