Kondisi wanita itu sendiri saat ini dalam kondisi baik dan tak mengeluh gejala klinis sehingga tak perlu perawatan intensif di rumah sakit.
Sedangkan sang suami yang juga seorang pegawai negeri sipil (PNS) berusia 57 tahun itu sempat dirawat sehari di rumah sakit hingga dinyatakan meninggal karena ada komorbid.
Menurut Joko, peserta piknik pada 17 Maret itu dilaporkan berjumlah 24 orang yang di antaranya warga Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah.
"Dari 24 orang yang di dalam bus itu yang di-swab baru lima orang, yang lainnya masih kami lacak. Kalau suami sebenarnya tidak ikut piknik dan tidak pernah ke mana-mana," kata Joko.
Joko mengaku menyesalkan masih adanya masyarakat yang nekat beramai-ramai piknik di tengah pandemi Covid-19.
Padahal, menurutnya, imbauan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan masih terus digaungkan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Memang nyatanya masih saja ada yang pergi piknik walaupun kami sudah sering mengimbau agar jalankan 5M," kata dia.
Apalagi bepergian di masa pandemi ini memang rentan sekali, baik itu tertular maupun menularkan Covid-19.
Baca Juga: Korban Tenggelam Kapal Motor di Tanjung Priok Tidak Bisa Berenang, 1 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit